Jangkau Pasar Lebih Luas, Simak Strategi Content Marketing untuk UMKM Berikut Ini!

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
December 2, 2022
Updated:
December 2, 2022

Siapa yang sudah memahami strategi content marketing dalam sebuah usaha? Atau, Teman Belajar sudah ada yang menerapkannya?

Dunia serba digital ini secara langsung dan tidak langsung, ternyata sudah menjangkau banyak aspek di kehidupan manusia. Salah satunya adalah sektor bisnis mikro dan menengah, atau yang biasa kita kenal sebagai UMKM.

Kini, pelaku UMKM sudah bisa menerapkan strategi content marketing untuk memasarkan produknya, lho.

Tidak hanya lebih “kekinian” tapi cara yang memanfaatkan marketing ini bisa menjangkau pasar lebih luas serta rendah biaya.

Jika kamu tertarik menerapkan hal serupa tapi belum tahu caranya, jangan khawatir!

Berikut ini kami sudah merangkum informasi seputar strategi content marketing untuk UMKM. Disimak, ya.

Apa Itu Content Marketing?

Dilansir dari Content Marketing Institute, strategi content marketing atau pemasaran konten merupakan salah satu teknik dalam pemasaran dengan melakukan pembuatan dan mendistribusikan konten-konten yang menarik dan relevan kepada konsumen sehingga dapat memperoleh konsumen baru dengan mengambil hati para calon konsumen melalui konten tersebut.

Sedangkan Forbes sendiri mendefinisikan strategi content marketing sebagai teknik pemasaran yang melibatkan pembuatan dan penyebaran konten berharga, relevan, dan konsisten untuk menarik perhatian target konsumen.

Dalam dunia bisnis, apalagi bisnis online, strategi content marketing rasanya sudah jadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan. Apalagi, hampir semua pemasaran saat ini diarahkan ke digital. Maka itu, kualitas konten yang diterima audiens menjadi begitu penting.

Lewat penerapan strategi content marketing yang menarik, kamu bisa menarik audiens, membangun hubungan dan interaksi dengan mereka, meningkatkan traffic, hingga penjualan.

Dewasa ini, sebagian besar pemasar/marketers telah menggunakan strategi content marketing. Bahkan, ini digunakan oleh banyak organisasi terkemuka di dunia, termasuk P&G, Microsoft, Cisco Systems, dan John Deere. 

Tidak hanya perusahaan besar saja, kini strategi content marketing juga mulai digunakan dalam bisnis skala mikro yang dikenal sebagai UMKM.

Bentuk-Bentuk Strategi Content Marketing

Ada banyak format konten yang dapat digunakan, mulai dari blog, podcast, video, infografis, email newsletter, dan banyak lagi. 

Perkembangan dan tren content marketing ini pun turut berubah seiring dengan perubahan perilaku konsumen maupun teknologi.

Berikut beberapa jenis strategi content marketing yang wajib kamu ketahui untuk menyesuaikan dengan jenis bisnis yang kamu kembangkan!

1. Artikel dan e-Book

Sebagai jenis konten yang paling banyak digunakan, artikel biasanya dipublikasikan melalui blog ataupun website bisnis.

Dalam content marketing, artikel harus dibuat berdasarkan kebutuhan audiens dan harus dipublikasikan secara rutin agar bisa mempertahankan konsumen dan tentu saja untuk menarik audiens baru ke website-mu.

Jika informasi yang hendak kamu bagikan lebih mendetail dan mendalam, bentuk e-Book juga bisa dipertimbangkan menjadi strategi content marketing-mu.

Bahkan, eBook bisa dijadikan media untuk menarik perhatian target konsumen, lho.

Caranya, tawarkan bahwa mereka bisa mendapatkan e-Book tersebut secara cuma-cuma  hanya dengan memasukan email mereka. E-mail tersebut nantinya akan menjadikan mereka sebagai leads yang kemudian bisa kamu konversi sebagai pelanggan.

2. Live Streaming atau Webinar

Setelah adanya pandemi, banyak event atau acara pun yang akhirnya ditunda atau dibatalkan. Ini membuat kebanyakan bisnis, seminar, atau event-event lainnya memindahkan acara mereka secara online melalui live video dan webinar.

Pasalnya, video merupakan medium yang efektif untuk menyampaikan informasi atau mengedukasi konsumen. Alhasil, strategi content marketing satu ini paling banyak diterapkan sejak pandemi.

Pendekatan terhadap webinar pun semakin inovatif, mulai dari sesi webinar pendek, masterclass, sesi tanya-jawab, dan banyak lagi pendekatan-pendekatan webinar yang bersifat lebih interaktif.

Orang semakin tidak tertarik dengan presentasi yang panjang. Mereka ingin bisa bertanya dan berinteraksi dengan pembicara. Sifatnya yang interaktif inilah yang membuat webinar dan live streaming video semakin digemari oleh banyak orang.

3. Video Kreatif

Jika live streaming dan webinar adalah jenis video yang terjadi secara langsung, video yang menarik dan kamu bisa kreasikan sendiri juga bisa jadi strategi content marketing yang menarik konsumen.

Konten berbentuk video berpotensi untuk membuat pengunjung menghabiskan waktu lebih lama di situs kamu.

Semakin lama waktu yang mereka habiskan di situsmu, semakin bagus juga penilaian versi Google. Selain itu, menurut penelitian iMPACT, video juga dapat meningkatkan trafik organik sebanyak 157%. Menarik banget, kan?

4. Konten Interaktif

Keterlibatan pengguna kini juga menjadi faktor penting untuk diperhatikan dalam menyusun strategi content marketing.

Dengan begitu banyak konten yang ada di berbagai platform, perhatian audiens pun semakin singkat sehingga semakin sulit bagi brand untuk menarik audiens.

Inilah mengapa konten yang interaktif dapat meningkatkan efektivitas konten tersebut. Buatlah konten-konten yang memungkinkan audiens untuk berpartisipasi dalam konten tersebut, misalnya melalui poll, quiz, tes, survei, dan lain-lain.

5. Infografis

Penyajian data, informasi, dan pengetahuan lainnya akan lebih mudah dipahami oleh audiens dan pelanggan dengan menggunakan infografik. 

Sesuai namanya, bentuk strategi content marketing ini berupa grafik atau diagram yang disusun sedemikian rupa dengan tambahan visual menarik untuk membantu target audiens dan pelanggan memahami apa yang kamu sampaikan.

Cara Menyusun Strategi Content Marketing

Ketika hendak menerapkan strategi content marketing, jangan lupa untuk menyusunnya terlebih dahulu dengan memperhatikan berbagai aspek terkait bisnis.

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan serta meminimalisir adanya perubahan yang tidak diinginkan.

Lantas, bagaimana caranya? Berikut ini penjelasannya dirangkum dari Semrush.

1. Menentukan Tujuan Marketing

Untuk membantu arah pemasaran, kamu perlu menentukan tujuannya sebagai dasar rencana yang akan dilakukan. 

Seperti alasan memulai perencanaan strategi content marketing dan faktor yang membuat kamu tertarik mulai membuat konten pendukungnya. 

Beberapa contoh tujuan yang bisa ditetapkan untuk perancangan strategi ini adalah:

  • menumbuhkan awareness terhadap produk
  • mendukung pelanggan
  • mengubah persepsi publik
  • meningkatkan angka signup atau subscription
  • lead nurturing sehingga pengguna menjadi konsumen
  • menumbuhkan customer loyalty atau kesetiaan pelanggan

Mengetahui hal-hal tersebut sebelum memulai perencanaan, dapat membantu menentukan hal-hal seperti apa yang cocok untuk dimasukkan dalam strategi content marketing.

2. Kenali Target Audiens

Cara menyusun strategi content marketing ini adalah dimulai dengan kumpulkan demografi pengunjung, pelanggan email, dan pengikut media sosial tokomu. Analisis web, analisis media sosial, dan analisis pelanggan email akan memberi data yang kamu butuhkan tentang audiens

Mulai dari usia, jenis, kelamin, lokasi, kesukaan, kebiasaan, gaya hidup, dan sebagainya. Kamu juga akan mendapatkan wawasan tentang minat utama mereka.

Pikirkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan seperti ‘Orang seperti apa yang akan menjadi konsumen ideal produk atau jasamu?’, ‘Masalah apa yang mereka hadapi?’, dan ‘Bagaimana produk atau jasa yang saya tawarkan bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut?’

Lalu, cari juga informasi mengenai bagaimana dan di mana mereka biasanya mencari informasi. 

Misalnya, ketahui apakah mereka lebih sering menonton video, membaca artikel, atau melihat Instastory di Instagram maupun konten media sosial lainnya.

Dengan begitu, kamu bisa menentukan konten apa yang paling tepat untuk mereka dan di mana harus mengunggahnya.

3. Riset Kompetitor

Content strategy yang baik juga harus mempertimbangkan kehadiran dan bagaimana perkembangan dari kompetitor.

Gunakan tools-tools yang bisa membantumu untuk memantau aktivitas kompetitor dan mengetahui tren industri sehingga kamu bisa menemukan peluang untuk sukses di pasar.

4. Budgeting

Tentunya strategi, content marketing yang hendak kamu terapkan tidak dapat berjalan tanpa biaya.

Oleh karena itu, dalam menyusun strategi content strategy, penting juga untuk menghitung biaya atau budgeting mengenai yang diperlukan untuk mewujudkan strategi dan mencapai tujuan.

Sebisa mungkin, strategi yang dibuat harus efisien sehingga kamu tidak membuang banyak biaya untuk pengeluaran yang tidak perlu.

5. Maksimalkan Platform yang Disukai Pelanggan

Content marketing bukan sekedar membuat kontennya saja, tetapi juga bagaimana kamu membagikannya. 

Maka itu, kamu juga harus tahu kebiasaan dan perilaku online mereka. Platform apa saja yang mereka gunakan, apakah di Facebook, Twitter, Instagram, atau platform lainnya.

Perhatikan juga tujuan mereka menggunakan platform tersebut. Generasi Z misalnya, menggunakan instagram untuk berinteraksi dengan teman dan mengunggah foto selfie atau video diri mereka sendiri. 

Sementara untuk melihat-lihat dan berinteraksi dengan brand, selain Instagram mereka juga banyak menggunakan aplikasi e-commerce dan kini merambah TikTok.

Kalau kamu tidak tahu ini dan hanya berasumsi generasi Z menggunakan Instagram, kemudian membagikan konten yang kamu buat, kontenmu tidak akan sampai secara efektif kepada target audiensmu. 

Maka itu, penting sekali untuk tahu kebiasaan-kebiasaan online mereka dan aplikasi apa yang mereka sukai.

6. Ideasi Content Dan Planning

Tahap penyusunan strategi content marketing selanjutnya adalah menemukan ide terkait konten yang akan diciptakan dan kemudian melakukan perencanaan. 

Kombinasi tema yang relevan dengan format yang nyaman dan cerita yang solid biasanya akan membuat konten menjadi kuat.

Tema konten yang baik bisa ditemukan dengan dua kriteria. Pertama, konten tersebut relevan dengan segmen audiens. 

Kedua, konten yang efektif mengusung cerita yang mencerminkan karakter dari merek terkait. Yang kedua ini maksudnya tak lain adalah konten tersebut mampu menjadi jembatan yang menghubungkan merek dengan hasrat dan kegalauan pelanggan. 

Selain tema, kamu perlu menentukan format kontennya. Konten ini bisa diwadahi dalam berbagai bentuk. 

Bisa bentuk tulisan, seperti siaran pers, artikel, newsletter, white papers, studi kasus, blog, maupun buku. Bentuknya juga bisa visual, seperti infografik, komik, grafik interaktif, slide presentasi, games, video, film pendek, maupun film.

7. Menggunakan Content Management System

Content management system adalah aplikasi komputer yang mendukung pembuatan dan modifikasi konten digital. 

Fitur-fiturnya memiliki fungsi praktis dan efisien dalam pembuatan konten, seperti produksi, publikasi, dan analisis. Beberapa aplikasi di bawah ini bisa kamu coba:

  • WordPress: WordPress secara spesifik ditujukan untuk membuat dan mengelola blog. CMS yang didasarkan bahasa pemrograman PHP dan MySQL ini tergolong mudah digunakan, gratis, hadir dengan banyak pilihan template dan plugins.
  • Drupal: Berbasis open source, Drupal tidak hanya dipakai untuk mengelola konten, tapi juga dapat digunakan untuk menambah dan merubah module position.’
  • Joomla: Joomla menjadi salah satu CMS yang berkembang pesat karena langkah pemasangannya yang mudah. CMS ini hadir dengan user interface yang cukup sederhana, memakai MySQL, bahasa pemrograman PHP yang mudah dipelajari, serta dukungan desain dan template yang dapat kamu ubah sesuai kebutuhan.

8. Buat Konten yang Menarik dan Berkualitas

Membuat konten yang menarik adalah hal yang mudah, tapi membuatnya juga berkualitas sehingga pelanggan bisa menjadi loyal? Ini adalah tantangan strategi content marketing tersendiri yang harus kamu hadapi.

Setiap detiknya akan ada jutaan konten baru yang diunggah pengguna lain di internet. Lalu, bagaimana caranya supaya konten milikmu buat tidak tertimbun?

Caranya adalah dengan membuat konten berkualitas yang menonjol di antara konten-konten lainnya. Jika kamu sudah tahu dengan jelas siapa target audiens, ide-ide konten seharusnya tidak terlalu membingungkan.

Jika kamu masih ragu-ragu, kamu bisa melakukan ‘riset’ kecil-kecilan dengan cara mendengarkan podcast yang kira-kira punya target audiens yang mirip denganmu, baca buku-buku yang berhubungan dengan pasarmu, atau bisa juga dengan menanyakan langsung ke audiens mengenai topik-topik apa yang ingin mereka tahu lebih dalam.

Ada banyak tipe-tipe konten yang bisa kamu eksplor, mulai dari blog atau konten berbasis teks lainnya, media sosial, video, podcast, email marketing, konten interaktif, dan sebagainya. 

Setelah selesai membuat konten, bagikan konten tersebut di platform-platform yang sudah dibahas di poin sebelumnya. Jangan lupa juga untuk membuat konten secara konsisten. 

Mengutip HubSpot, semakin banyak konten yang kamu buat, akan semakin tinggi pula traffic yang masuk. Dengan demikian, awareness audiens terhadap brand-mu juga semakin tinggi. Pastinya kualitasnya juga harus konsisten, ya!

Strategi Content Marketing untuk UMKM

Dari banyaknya jenis atau bentuk strategi content marketing, tidak semuanya bisa diterapkan untuk UMKM.

Menyesuaikan dengan produk UMKM, target audiens, dan juga tren, sangat diperlukan untuk menyusun strategi yang tepat.

1. Tampilkan Foto Menarik di Sosial Media

Media sosial adalah wadah utama yang paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis di era digital.

Walau sifatnya gratis, tapi diperlukan kreativitas dan pemahaman seputar digital marketing bila ingin menerapkan strategi content marketing satu ini.

Riset yang dilakukan baru-baru ini menyatakan bahwa ketertarikan calon konsumen lebih besar terhadap konten yang berupa foto dibandingkan hanya sekedar tulisan saja. 

Apalagi jika konten berupa tulisan ditunjang dengan foto yang bagus. Sehingga pembekalan materi cara menghasilkan foto produk yang bagus sangat penting bagi para pelaku UMKM untuk bisa menghasilkan konten yang menarik

2. Pengenalan Produk Melalui Video

Selain menggunakan, video juga menjadi sebuah kegemaran baru karena sudah banyak aplikasi mengedit video yang menarik.

Tidak hanya itu saja, melalui gambar berjalan dan suara, konsumen juga bisa memperoleh informasi lebih jelas dan mendetail.

Bagi pelaku UMKM, peluang ini bisa diterjemahkan sebagai kesempatan untuk membuat lebih banyak konten berupa video untuk mengenalkan produk dan kemudian diunggah ke media sosial.

Saat ini ada begitu banyak konten video yang tersedia. Makanya, kamu harus bisa membuat video yang unik dan menarik agar bisa bersaing dengan konten-konten lainnya. 

Dalam membuat konten video, pastikan beberapa detik pertama dari konten videomu dapat menarik perhatian audiens. Sesuaikan juga konten video yang kamu buat berdasarkan tahap customer journey yang ingin kamu sasar serta pesan yang ingin kamu sampaikan. 

Bentuk dan tipe konten video yang kamu buat juga tergantung pada channel yang ingin kamu gunakan untuk membagikan konten tersebut. 

Misalnya jika kamu menggunakan TikTok, artinya videomu harus singkat dan langsung menarik perhatian. Maka itu, hal-hal di atas perlu untuk dipertimbangkan saat merencanakan konten untuk video. 

3. Podcast

Akhir-akhir ini, podcast juga menjadi salah satu jenis strategi content marketing yang popularitasnya meningkat. 

Salah satu keunggulan dari podcast adalah sifatnya yang fleksibel dan dapat didengarkan walaupun sedang melakukan kegiatan lainnya. 

Kamu bisa membuat podcast untuk menggaet audiens sekaligus meningkatkan brand awareness. Bahas tren atau topik-topik yang relevan dengan target audiens maupun brand kamu. 

Dalam membangun podcast, pastikan kamu memiliki gambaran brand voice dan brand image yang jelas yang ingin kamu bangun agar konten yang dibuat pun konsisten.

4. Repurpose Content

Kamu juga tidak harus membuat konten baru untuk setiap platform yang kamu gunakan. 

Sebaliknya, kamu bisa memanfaatkan konten-konten yang sudah ada untuk didaur ulang dan dibagikan di platform lain. 

Contohnya kamu sudah memiliki konten artikel di blog pada website toko online-mu. Artikel ini memiliki engagement yang cukup tinggi. 

Dari artikel ini, kamu bisa mendaurnya kembali menjadi bentuk foto untuk dibagikan di media sosial, video, email newsletter, podcast, atau bahkan webinar. 

Selain hemat waktu, strategi content marketing ini juga bisa membuat audiens semakin hafal dengan brandmu. Bagaimana, apa UMKM milikmu berminat mencobanya?

5. Buat Promo Menarik

Membuat promo menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian calon pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. 

Ini karena mereka akan mudah tertarik ketika mendengar istilah “promo” atau “hadiah gratis”.

Strategi content marketing ini bisa berupa potongan harga, kupon hadiah, cashback, atau promo lainnya. Kamu dapat membuat promo di hari-hari atau momen penting, seperti libur akhir/awal tahun, lebaran idul fitri, hari raya natal, atau hari raya imlek.

6. Buat Tujuan Iklan yang Jelas

Setelah memiliki bahan-bahan konten, langkah selanjutnya yaitu membuat tujuan iklan yang jelas. Dengan tujuan yang jelas, akan mempermudah kamu untuk mencapai tujuan iklan.

Misalnya kamu memiliki UMKM kuliner, tujuan iklan yang ingin kamu capai yaitu memperkenalkan produk (varian rasa) terbaru kepada konsumen. Sehingga saat membuat iklan, kamu hanya terfokus pada satu tujuan tersebut.

7. Lakukan Evaluasi

Setelah strategi content marketing sudah berjalan dan telah menerbitkan banyak postingan, maka saatnya untuk melakukan evaluasi dan review atas konten yang sudah dibuat sebelumnya.

Dengan adanya evaluasi konten, kamu bisa menemukan konten seperti apa yang paling digemari audiens, konten mana saja yang bisa menghasilkan konversi tinggi, dan sebagainya. 

Dengan begitu, kedepannya kamu akan bisa menentukan jenis konten apa yang harus dibuat atau dikembangkan.

Kesimpulan

Diperlukan banyak sekali konten berkualitas agar strategi tersebut memberikan dampak positif pada bisnis kamu. Jadi, pastikan kamu tetap konsisten dalam membuat konten yang berharga untuk target konsumen dan pelanggan. 

Dalam konten marketing, kamu juga perlu memperhatikan unsur konversi. Artinya, konten yang kamu buat bukan hanya menghibur, tapi juga mampu mengonversi target konsumen menjadi pelanggan.

Buatlah konten yang mendorong mereka untuk melakukan aksi yang diharapkan setelah melihat konten, baik itu melakukan transaksi atau berlangganan pada situsmu.

Nah, itu dia informasi tentang strategi content marketing secara lengkap, dan mana saja yang bisa diterapkan untuk UMKM. 

Jadi, siap Belajar Lagi?

#
Personal Development
#
Karir
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.