Dalam menikmati konten video TikTok, ketertarikan kita pasti berawal dari hook-nya. Ya, sekitar tiga detik pertama sangat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah konten menarik perhatian audiens. Inilah yang kemudian menjadi poin penting dalam membuat hook.
Pada umumnya, audiens menyukai hook yang ringkas, tetapi mampu menggugah rasa ingin tahu. Sampai-sampai, audiens rela berhenti scrolling karena merasa konten tersebut lebih penting. Di dunia digital marketing, menciptakan hook menarik pada konten tergolong pekerjaan yang gampang-gampang susah.
Biar kita makin mahir dalam memproduksi konten TikTok dengan hook menarik, yuk kita coba pelajari contoh-contohnya lewat ulasan berikut ini. Tim Belajarlagi juga memberikan beberapa tips dalam membuat hook video. Simak ya!
Apa Itu Hook TikTok?
Untuk mendapatkan perhatian audiens, konten berbentuk video kini makin populer dipakai sebagai strategi pemasaran digital. Salah satu platform media sosial terbaik untuk konten video adalah TikTok. Lalu dengan banyaknya konten bagus di TikTok, bagaimana cara kita bisa menarik perhatian audiens?
Cara paling penting yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan hook pada konten video. Hook merupakan beberapa detik pertama pada konten video yang menjadi titik penentu suka tidaknya audiens pada konten. Syarat utama hook adalah harus mampu menarik rasa ingin tahu audiens dan membuat mereka bertahan menonton video sampai akhir.
Pada umumnya, hook ini bisa dalam bentuk suara ataupun tulisan yang mengungkap pesan utama dari konten. Idealnya, hook berbicara tentang kebutuhan audiens dan memberikan solusi lewat konten video yang dibuat. Maka, memikirkan dan menyiapkan hook adalah hal yang tidak boleh kita lewatkan dalam membuat konten.
Lalu, apa saja elemen yang harus ada pada hook video? Hook video biasanya memuat hal-hal berikut ini:
- Transisi menarik atau visual memikat yang memancing perhatian audiens
- Pernyataan jelas kenapa audiens harus menonton video
- Ajakan pendek untuk mengarahkan audiens bertahan pada mengikuti video
Hanya dalam beberapa detik, hook setidaknya harus memuat tiga aspek tadi. Jadi, kebayang ya betapa membuat hook ternyata memerlukan kreativitas tinggi.
Percuma memiliki konten video berkualitas, baik dari segi isi maupun teknis, tetapi tidak menyiapkan hook sebaik mungkin. Kita harus memprioritaskan hook pada setiap video karena:
- Hook mampu menyentuh audiens yang tepat untuk konten kita. Bahkan, hook yang menarik mendorong audiens mempelajari brand lebih mendalam.
- Hook memberikan alasan tepat bagi audiens untuk menikmati konten sampai akhir sekaligus mampu meningkatkan keterlibatan mereka di konten tersebut.
- Hook dapat menjadi rangkuman poin-poin penting video yang disajikan secara ringkas, cepat, dan akurat.
Pada akhirnya, jika kita ingin menaikkan engagement rate hingga memperluas jangkauan, kita mesti memoles hook secantik mungkin. Ingat, kesan pertama audiens sangat penting. Jadi, sebisa mungkin ciptakan hook yang menarik!
Baca juga: 10+ Cara Viral di Tiktok dengan Membuat Konten FYP
Contoh hook konten di TikTok

Banyak video konten TikTok mampu viral karena memang memiliki hook yang menarik. Namun, kita perlu memerhatikan juga bahwa isi konten juga bermanfaat dan memberi value tertentu ke audiens. Jangan sampai hook video hanya kita jadikan semacam click bait untuk memancing audiens saja.
Berikut ini ada beberapa contoh hook TikTok yang bisa kita aplikasikan ataupun modifikasi ke konten kita. Simak dan cermati sama-sama yuk:
1. “Jika kamu melihat video ini…”
Hook ini sering kita jumpai di berbagai konten video. Biasanya konten dengan konsep storytelling sering menggunakan hook semacam ini.
Dalam teknik storytelling, kita sebagai kreator berusaha membangun rasa empati audiens lewat topik yang kita buat. Teknik ini efektif untuk mempertahankan audiens dalam rentang waktu lama karena mereka menikmati cerita yang kita sampaikan.
Kunci penting dalam storytelling adalah memahami masalah atau kerentanan audiens. Maka, hook seperti “Jika kamu melihat video ini…” biasanya dilanjutkan dengan keresahan yang tengah dialami audiens.
Contoh:
Jika kamu melihat video ini, maka ini adalah pesan untukmu. Sekalipun mengalami banyak kegagalan, kamu tetaplah berharga. Meski kamu kecewa, ini bukanlah akhir segalanya. Kamu hebat karena memilih bangkit di saat berkali-kali jatuh. Terima kasih karena tetap bertahan sampai hari ini.
Perlu kita pahami juga bahwa hook ini punya risiko menjadi kurang menarik ketika kita tidak bisa memberikan eksekusi yang baik. Audiens akan mudah melewatkan video ketika isinya tidak relevan dengan mereka.
2. “Stop scrolling sekarang!”
Strategi hook untuk video pendek berikutnya adalah dengan menggunakan perintah langsung berupa “Stop scrolling sekarang!”. Secara psikologis, audiens akan terpancing untuk menghentikan aktivitas scrolling karena penasaran akan apa yang hendak disampaikan kreator.
Kita dapat menggunakan hook semacam ini untuk memberikan urgensi tiba-tiba ke audiens. Hook ini sangat efektif untuk menarik atensi sejak awal, tetapi menjadi tugas besar kreator untuk memberikan informasi yang benar-benar berharga ke audiens.
Untuk memakai hook ini, kita mesti memahami apa yang menjadi interest audiens serta melemparkan topik yang relevan dengan mereka. Contoh:
- Stop scrolling sekarang karena ada flash sale…!
- Stop scrolling sekarang jika kamu lagi capek-capeknya…
Perlu diingat bahwa hook semacam ini hanya akan memberikan kinerja yang baik jika kita memberikan konten yang sebanding dengan urgensi audiens.
3. “Kamu nggak akan percaya …”
Hook ini efektif menarik rasa ingin tahu dengan menjanjikan sesuatu yang mengejutkan. Audiens pun secara otomatis langsung tertarik dan menonton video. Apalagi jika isi konten merupakan informasi yang memang jarang orang ketahui dan membuat audiens terkejut.
Hanya saja, kita tetap mesti berhati-hati dalam menggunakan hook “Kamu nggak akan percaya…” ini. Pasalnya, hook semacam ini sering juga terjebak dalam model konten yang sekadar clickbait sehingga beberapa audiens enggan menikmatinya. Kembali lagi nih kualitas isi konten tetap jadi prioritas, ya!
4. “Kamu pasti baru tahu kalau …”
Selanjutnya, ada hook yang sifatnya lebih ke menantang audiens. Dalam hal ini, audiens yang melihat hook “Kamu pasti baru tahu kalau…” biasanya merasa tertarik untuk memastikan info di dalam konten benar-benar baru atau tidak.
Hook ini banyak dipakai untuk konten dengan topik yang sifatnya memberi edukasi ke audiens terkait hal-hal yang mungkin jarang dibahas mendalam. Ini cukup efektif untuk membuat orang berhenti sejenak dari scrolling guna mencerna informasi baru.
5. “Apa yang terjadi padamu jika …”
Mirip dengan hook sebelumnya, “Apa yang terjadi padamu jika…” menawarkan skenario yang menantang bagi audiens. Konten-konten dengan topik kesehatan kini banyak yang memakai hook ini sebagai sarana untuk mengedukasi audiens.
Contoh kalimat hook-nya:
- Apa yang terjadi pada tubuhmu jika kamu kurang tidur?
- Apa yang terjadi padamu jika diet sembarangan?
- Apa yang terjadi pada pencernaan jika kamu kurang mengonsumsi serat?
Strategi membuat hook TikTok menarik merupakan bagian dari digital marketing yang efektif. Jika kita ingin mengasah keterampilan dalam pemasaran digital, kita perlu nih memperlengkapi diri dengan skill yang tepat. Salah satunya dengan mengikuti Full Stack Digital Marketing Bootcamp dari Belajarlagi.
Kelas intensif ini akan membekali kita dengan kurikulum super lengkap di bidang digital marketing, termasuk content creation untuk TikTok marketing. Dengan instruktur yang sudah berpengalaman, kita tidak cuma belajar teori, tetapi juga praktik dari study case nyata.
Tertarik untuk ikut Full Stack Digital Marketing Bootcamp ini? Langsung saja cek informasi lengkapnya di website Belajarlagi!
6. “Ini caraku … dalam waktu ….”
Ada juga trik membuat hook video yang menggelitik rasa penasaran audiens. Caranya dengan memberikan tips sejak awal video. Contoh kalimatnya berupa “Ini caraku … dalam waktu … “
Hook ini cocok untuk konten tips, trik, ataupun life hacks yang berguna bagi audiens. Penggunaannya banyak untuk konten kesehatan, kecantikan, edukasi, dan lain-lain. Contohnya antara lain:
- Ini caraku belajar sampai tembus PTN negeri dalam waktu 3 bulan
- Ini caraku sukses menurunkan berat badan dalam waktu 2 minggu
- Ini caraku lebih glowing natural dalam waktu 1 bulan
7. “Sebelum kamu …, tonton video ini!”
Hook video ini semacam warning atau peringatan bagi audiens yang hendak melakukan hal tertentu. Maksud dari hook ini biasanya untuk memberikan informasi penting yang kadang luput dari perhatian audiens.
Contoh hook-nya:
- Sebelum kamu mau KPR, tonton video ini!
- Sebelum kamu ingin investasi saham, tonton dulu video ini!
8. “Tonton sampai habis!”
Bentuk hook seperti ini mendorong audiens untuk menghentikan aktivitas scrolling untuk menonton konten video sampai selesai. Ini efektif menarik rasa penasaran audiens, tetapi juga agak tricky jika isi video tidak relevan bagi audiens.
Hook ini sering dipakai untuk membahas topik-topik yang sedang tren dan banyak dibicarakan. Ketika sudut pandang yang diangkat berbeda dari konten sejenis lain, audiens cenderung bertahan menontonnya sampai akhir.
Baca Juga: Apa itu FYP TikTok? Ini Cara Kerja dan Tips jadi Viral!
Tips membuat hook TikTok
Beberapa poin yang bisa kita cermati saat membuat hook video antara lain:
- Jelas dan ringkas. Hook tidak perlu terlalu panjang apalagi bertele-tele. Buat ringkas dan jelas tujuannya apa. Ini lebih cepat menarik atensi audiens.
- Melibatkan audiens. Jika perlu, libatkan audiens dalam hook tersebut. Misalnya dengan kalimat perintah seperti: “Stop”, “Tonton”, dan lain-lain.
- Relevan. Kita harus membuat hook dengan mengangkat isu atau masalah yang relevan dengan audiens. Saat hook-nya relevan, audiens akan sukarela menonton video.
- Unik dan kreatif. Contoh kalimat hook tadi tidak harus kita aplikasikan persis. Kita bisa membuat modifikasi yang lebih unik sekaligus kreatif. Makin unik dan menggelitik, audiens makin tertarik.
- Menunjukkan value. Agar tidak terjebak pada clickbait, kita bisa mencoba membuat hook yang memberikan value sejak awal. Jadi, audiens bisa paham bahwa konten kita memang berguna dan bermanfaat.
- Visual menarik. Ingat, apa yang membuat audiens tertarik pada video adalah bagaimana visualnya. Maka, pastikan hook yang cantik pun diimbangi dengan visual yang menarik.
Baca Juga: Jam Posting TikTok Terbaik Agar Bisa Viral dan FYP
Untuk meningkatkan skill social media marketing, kita bisa lho mengikuti Social Media Organic Bootcamp dari Belajarlagi. Kelas ini akan membekali kita dengan keterampilan yang bermanfaat untuk pengembangan pemasaran digital lewat media sosial. Baik itu Instagram, TikTok, hingga X (Twitter).
Social Media Organic Bootcamp ini menjadi pelatihan tepat bagi kita yang ingin jadi Social Media Specialist berkualitas. Terutama dengan meningkatkan performa media sosial secara organik. Cek informasi seputar kelas beserta pendaftarannya di website Belajarlagi, ya!