Demographic Targeting: Definisi, Keunggulan, dan Penerapannya

Zihan Berliana R
8 Min Read
Published:
September 23, 2024
Updated:
September 23, 2024

Pernah ngalamin lihat iklan yang kayaknya "tahu banget" apa yang lagi kamu cari? Itu bukan kebetulan, lho! Itu namanya demographic targeting. Jadi gini, para penjual bisa memilah-milah calon pembeli berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan hal-hal yang mereka suka, lho.

Lalu, berdasarkan profil kita, mereka akan menawarkan produk atau jasa yang paling cocok. Misalnya, kalau kamu sering cari info tentang traveling, pasti sering kan lihat iklan tiket pesawat atau hotel? Itu tuh karena kamu sudah masuk dalam kategori user yang suka traveling.

Penasaran apa itu Demographic Targeting, keunggulan, dan cara menerapkannya? Simak dalam penjelasan berikut ini!

Definisi Demographic Targeting

Melansir Simple Tiger, Demographic Targeting adalah praktik menyesuaikan strategi pemasaran atau digital marketing terhadap kelompok-kelompok spesifik berdasarkan karakteristik seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan banyak lagi. Dengan fokus pada kelompok demografis tertentu, bisnis dapat menciptakan campaign yang lebih relevan dengan target market bisnismu.

Pentingnya Demographic Marketing

  • Membuat pelanggan senang: Pasti lebih enak kan kalau kita dikasih rekomendasi produk yang sesuai sama minat kita? Jadi, kita nggak perlu lagi nyari-nyari produk yang nggak penting.
  • Hemat biaya: Bayangin aja, kalau bisnis nggak mengelompokkan target pasarnya, mereka bakal ngeluarin biaya iklan yang banyak buat hal-hal yang nggak penting. Dengan mengelompokkan, mereka bisa lebih fokus dan ngasih iklan yang tepat sasaran.
  • Dapat pelanggan baru: Kalau produk atau layanan kita sesuai sama kebutuhan pelanggan, pasti mereka bakal tertarik buat coba dan akhirnya jadi pelanggan setia kita.

Faktor-Faktor Demografis Utama yang Harus Diperhatikan

faktor demographic targeting
  • Usia: Kelompok usia yang berbeda memiliki preferensi, prioritas, dan kebiasaan belanja yang bervariasi.
  • Jenis Kelamin: Jenis kelamin dapat mempengaruhi perilaku pembelian dan respons terhadap taktik pemasaran.
  • Tingkat Pendapatan: Hal ini dapat menentukan daya beli dan mempengaruhi preferensi untuk barang mewah versus barang murah.
  • Tingkat Pendidikan: Hal ini mungkin mempengaruhi minat seseorang, pekerjaan, atau bahkan cara mereka lebih suka mengonsumsi konten.
  • Lokasi Geografis: Preferensi regional dapat mempengaruhi segala hal, mulai dari preferensi produk hingga waktu optimal untuk penempatan iklan.
  • Pekerjaan: Pekerjaan seseorang dapat memberikan wawasan tentang rutinitas harian mereka, kebutuhan, dan kapasitas keuangan mereka.
  • Latar Belakang Budaya: Mengenali nuansa budaya dapat berperan dalam menyesuaikan kampanye yang lebih sensitif dan efektif.

Baca juga: Market Research Adalah: Jenis, Manfaat, dan Caranya

Keunggulan Demographic Targeting

Demographic targeting adalah strategi pemasaran yang efektif karena menawarkan sejumlah keunggulan dalam bisnis, yakni sebagai berikut.

1. Dapat Membuat Ads sesuai Kelompok Pelanggan

Dengan target pasar demografis, Kurve menjelaskan bahwa kamu bisa membuat iklan yang sangat cocok buat setiap kelompok pelanggan. Misalnya, kamu lagi mempromosikan aplikasi belajar bahasa. Kalau kamu membagi audiens berdasarkan umur dan pendidikan, kamu bisa bikin pesan yang lebih pas buat masing-masing demographic targeting:

  • Pelajar muda: Fokus ke pesan tentang sukses ujian bahasa, masuk kuliah, atau jalan-jalan ke luar negeri.
  • Pegawai bisnis: Menyoroti fitur-fitur yang bantu belajar kosakata khusus pekerjaan, etika bisnis di budaya berbeda, atau mengatasi jet lag dengan pelajaran singkat.

Kamu juga bisa sesuaikan gambar, media promosi, dan tawaran yang kamu berikan. Dengan menyampaikan pesan langsung sesuai dengan bahasa dan aspirasi setiap kelompok, kamu bisa membuat koneksi yang lebih menarik dan relevan. Ini bisa bikin orang lebih tertarik sama aplikasi kamu.

2. Ads yang Lebih Tepat Sasaran

Dengan bagi-bagi audiens berdasarkan demografis, kamu bisa menembak sasaran yang lebih tepat. Misalnya, kamu bisa fokus ke orang-orang yang punya budget terbatas dan nawarin fitur gratis.

Melansir dari Kurve, ini beberapa keuntungannya:

  • Bikin iklan lebih hemat: Kamu bisa fokus ke orang yang paling mungkin jadi pelanggan, sehingga tidak membuang budget pada target audiens yang tidak sesuai.
  • Pelanggan lebih gampang tertarik: Ads yang sesuai dengan kebutuhan mereka itu lebih menarik. Orang-orang yang melihat iklan atau deskripsi app store yang cocok sama apa yang mereka butuhkan lebih gampang klik, download, dan pake aplikasi kamu.
  • Biaya akuisisi pelanggan lebih murah: Kalau kamu bisa menembak sasaran yang tepat, kamu tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk menarik pelanggan baru.

3. Meningkatkan Engagement dan Conversions

Demographic targeting juga bisa membantu kamu untuk membuat pesan iklan yang lebih pas buat audiens kamu. Misalnya, kamu lagi promoin aplikasi buat bantu orang mengatasi stres dan fokus di tengah kerjaan yang sibuk. Kamu bisa fokus ke fitur-fitur meditasi singkat yang bisa diakses kapan aja dan di mana aja. Selain itu, buat mahasiswa yang lagi stres ujian dan kurang tidur, kamu bisa menyorot fitur-fitur seperti suara alam dan meditasi yang dirancang khusus buat mereka.

Dengan bikin pesan iklan yang lebih relevan, orang-orang akan lebih tertarik sama aplikasi kamu. Ini bisa membuat:

  • Orang lebih sering klik iklan kamu: Karena iklan kamu lebih menarik, orang-orang jadi lebih sering klik iklan atau daftar aplikasi kamu di app store.
  • Orang lebih lama di aplikasi kamu: Kalau orang ngeliat aplikasi yang sesuai sama kebutuhan mereka, mereka bakal lebih lama explore fitur-fiturnya.
  • Orang lebih sering download dan pakai aplikasi kamu: Iklan yang lebih relevan bisa bikin lebih banyak orang tertarik download dan aktif pakai aplikasi kamu.

4. Memahami Kebutuhan Pelanggan Lebih Baik

Demographic Targeting bukan hanya membantu kamu mengelompokkan pelanggan, tapi juga membantu kamu untuk mengerti bagaimana mereka berinteraksi sama produk atau jasa kamu. Dengan begitu, kamu bisa tahu apa saja yang mereka butuhkan, suka, dan biasanya lakuin.

Manfaatnya:

  • Mengetahui masalah pelanggan: Dengan mengelompokkan pelanggan, kamu bisa menemukan masalah-masalah umum yang mereka hadapi. Ini bisa bantu kamu untuk fokus pengembangan produk atau membuat konten edukasi untuk mengatasi masalah itu.
  • Menemukan minat-minat tersembunyi: Dengan melihat bagaimana pelanggan dalam setiap kelompok berinteraksi, kamu bisa menemukan minat-minat yang mungkin kamu tidak pernah bayangkan. Ini bisa bantu kamu sesuaikan update aplikasi atau campaign marketing kedepannya.
  • Menyelaraskan produk dengan nilai pelanggan: Mengelompokkan pelanggan bisa menunjukkan nilai-nilai yang mereka anggap penting. Dengan ngerti nilai-nilai ini, kamu bisa bikin pesan yang lebih nyambung sama prioritas mereka.

Baca juga: Analisis Pasar Bisnis: Pengertian, Tujuan, dan Cara-Caranya

Perbedaan Target Pasar dengan Demographic Targeting

Setelah keunggulannya, kamu perlu mengetahui perbedaan target pasar dengan demographic targeting. Indeed menjelaskan bahwa target pasar dan demographic marketing memang terdengar mirip, tapi sebenarnya ada perbedaan yang cukup jelas antara keduanya, lho.

Target Pasar

  • Definisi: Seluruh kelompok konsumen yang ingin dijangkau oleh suatu produk atau jasa.
  • Fokus: Lebih luas, mencakup semua orang yang berpotensi menjadi pelanggan.
  • Contoh: Semua orang yang membutuhkan smartphone.

Demographic Targeting

  • Definisi: Strategi pemasaran yang menargetkan audiens berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, pendapatan, dll.
  • Fokus: Lebih spesifik, membagi target pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu.
  • Contoh: Wanita berusia 25-35 tahun di kota besar dengan pendapatan menengah ke atas yang tertarik pada produk kecantikan organik.

Baca juga: Kompetitor Analisis: Pentingnya Memetakan Posisi Para Pesaing Bisnis

Cara Menerapkan Demographic Targeting yang Sukses

cara menentukan demographic targeting

Demographic targeting adalah strategi pemasaran yang efektif jika diterapkan dengan benar. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ikuti untuk menerapkannya secara sukses:

1. Kenali Bisnis Kamu

Sebelum kamu bisa melakukan demographic targeting, melansir dari Indeed, kamu harus paham dengan bisnismu sendiri. Pikirkan produk atau jasa apa yang kamu tawarkan. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kamu bisa mulai membayangkan tipe pelanggan yang akan dijangkau.

Contoh:

Misalnya, perusahaan yang jual alat olahraga rumahan mungkin mau menargetkan pelanggan yang sudah sering olahraga dan merasa nyaman pakai alat tanpa instruksi atau mereka mungkin mau menargetkan orang-orang yang baru mulai olahraga dan butuh alat yang mudah dipakai. Dengan mengevaluasi bisnis dan tujuan pelanggannya, perusahaan ini punya gambaran umum tentang siapa yang mau mereka jangkau. Mereka harus ambil langkah-langkah selanjutnya untuk mendefinisikan pelanggan mereka lebih jelas, supaya bisa menyesuaikan dengan pemasaran atau layanan mereka.

2. Analisis Pelanggan Kamu saat Ini

Jika kamu sudah menjual produk atau jasa, kamu bisa melihat target audience kamu yang sekarang untuk mempelajari demografi apa saja yang sudah kamu jangkau. Kalau kamu punya kehadiran digital, seperti website atau profil sosmed, kamu bisa pake software atau tools analisis buat menemukan informasi ini. Sumber-sumber ini sering kali bisa memberitahumu detail demografis seperti umur, lokasi, dan jenis kelamin. Kamu juga kadang bisa tahu detail tentang minat atau gaya hidup pengunjung kamu.

Contoh:

Perusahaan alat olahraga rumahan bisa pake tools analisis buat menemukan bahwa pria berusia 25-50 tahun yang tinggal di Jakarta mewakili pelanggan tipikal mereka. Informasi ini menunjukkan siapa yang bisa mereka jangkau.

3. Bertanya Langsung kepada Pelanggan

Untuk Mengetahui informasi yang lebih dalam tentang pelanggan kamu yang sekarang dan potensial, kamu bisa pake metode riset pasar primer. Jenis riset ini butuh kamu mengobrol langsung sama konsumen, dan kamu bisa lakukan sendiri atau outsourcing. Contoh riset primer termasuk survei pelanggan, wawancara, dan focus group. Selama proses ini, kamu bisa nanyain pertanyaan spesifik tentang perasaan partisipan terkait produk atau jasa kamu. Misalnya, kamu bisa nanyain apa yang mereka suka atau apa yang perlu diperbaiki.

Setelah mengumpulkan informasi ini, kamu bisa bagi responden ke dalam kategori demografis yang berbeda. Kategori ini bisa luas, seperti jenis kelamin atau tingkat pendapatan, atau kamu bisa gabungin beberapa demografi. Analisis setiap kelompok untuk mengerti bagaimana pelanggan yang berbeda melihat produk atau jasa kamu. Setelah evaluasi hasilnya, kamu mungkin sadar bahwa kamu perlu memasarkan produk kamu secara berbeda ke setiap kelompok atau segmen buat menarik mereka.

4. Review Kompetitor

Kamu juga bisa mendefinisikan target pasar demografis kamu dengan melihat kompetitor di industri kamu. Liat usaha pemasaran mereka untuk menemukan tipe pelanggan apa yang mereka coba tarik atau jangkau. Kamu juga bisa riset keuangan kompetitor untuk menemukan performa mereka. Kalau mereka lebih sukses dan menargetkan audiens yang sama, kamu mungkin perlu meningkatkan strategi pemasaran kamu yang sekarang dan cari cara buat menyelaraskan dengan mereka.

Meskipun informasi ini bisa bantu kamu mengerti pelanggan mana yang beli produk jenis kamu, ini juga bisa bantu kamu identifikasi celah di pasar dan mengarahkan fokus kamu ke demografi yang tidak dijangkau kompetitor.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai demographic targeting. Intinya, dengan demographic targeting, kamu bisa memberikan pelanggan apa yang mereka mau sebelum mereka minta. Ini seperti punya radar yang bisa menembak tepat sasaran, deh! Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai personalisasi strategi pemasaran kamu sekarang juga!

Tapi, kamu masih bingung belajar dari mana?  Belajarlagi hadir sebagai solusi tepat! Dengan beragam pilihan bootcamp online Fullstack Digital Marketing, kamu dapat mengasah keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan industri yang kamu tuju, terutama dalam mempelajari demographic targeting!

Dilengkapi dengan materi pembelajaran yang up-to-date dan pengajar berpengalaman, kamu akan dibekali dengan skill yang siap pakai untuk bersaing di dunia bisnis atau kerja. Kunjungi website Belajarlagi untuk informasi lebih lanjut dan temukan program yang paling sesuai dengan minat dan tujuan kariermu.

Jangan sampai ketinggalan!

FAQ

Apa saja Platform Periklanan yang Menerapkan Demographic Targeting?

Platform seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, LinkedIn Ads, Twitter Ads, dan Pinterest Ads memungkinkan kamu untuk menargetkan audiens secara sangat spesifik berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi, minat, dan banyak lagi.

Contoh

Misalnya, kamu ingin menjual produk kecantikan ke remaja putri. Kamu bisa menargetkan remaja putri berusia 13-17 tahun yang tinggal di kota besar dan sering mengikuti akun beauty influencer.

Bagaimana Cara Kerja Iklan dengan Metode Demographic Targeting?

Demographic targeting adalah strategi pemasaran yang menargetkan audiens berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, pendapatan, pendidikan, dan minat. Dengan kata lain, iklan kamu akan ditampilkan secara khusus kepada orang-orang yang memiliki profil demografis yang sesuai dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Bagaimana cara kerjanya?

  1. Pengumpulan Data:some text
    • Platform digital: Platform seperti Google Ads, Facebook Ads, dan Instagram Ads mengumpulkan data pengguna secara masif. Data ini mencakup informasi demografis, perilaku online, dan minat pengguna.
    • Data pihak pertama: Jika kamu memiliki website atau aplikasi, kamu bisa mengumpulkan data langsung dari pengguna yang berinteraksi dengan platform kamu.
  2. Pembuatan Profil Audiens:some text
    • Segmentasi: Data yang terkumpul kemudian dibagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan karakteristik demografis yang relevan. Misalnya, kamu bisa membuat segmen "wanita berusia 25-35 tahun di Jakarta dengan minat pada fashion".
    • Pembuatan persona: Setiap segmen ini kemudian diwakili oleh sebuah "persona" yang menggambarkan karakteristik umum dari kelompok tersebut.
  3. Penargetan Iklan:some text
    • Pencocokan: Ketika kamu membuat iklan, kamu bisa memilih segmen atau persona yang paling relevan dengan produk atau jasa kamu.
    • Penempatan iklan: Platform iklan akan secara otomatis menayangkan iklan kamu kepada pengguna yang masuk dalam segmen yang kamu targetkan.

#
Digital Marketing
#
Marketing
Belajarlagi author:

Zihan Berliana R

SEO Content Writer dengan 4 tahun pengalaman dalam menulis artikel dalam berbagai bidang, mulai dari news, entertainment, gaming, lifestyle, health, otomotif, edukasi, hingga bisnis. Ia memiliki passion khusus di bidang SEO.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.