.webp)
Sebagai TikTok content creator, guna memikat lebih banyak audiens, kita mesti belajar menggali ide konten TikTok yang menarik. TikTok merupakan salah satu platform media sosial yang cukup populer saat ini. Bahkan, kepopuleran TikTok hampir sama dengan Instagram.
Dengan meningkatnya tren konten berupa video-video pendek, TikTok diprediksi akan terus diminati hingga tahun-tahun mendatang. Maka, bisa kita bayangkan persaingan konten-konten di TikTok pastilah kian sengit. Bagaimana ya cara memenangkan hati audiens di TikTok?
Kali ini Tim Belajarlagi sudah menyiapkan ulasan mengenai bentuk ide konten TikTok menarik yang bisa kita adaptasi. Siapa tahu ide-ide berikut ini bisa menjadi referensi dalam membuat konten marketing. Yuk, simak dan pelajari sama-sama!
TikTok dan perannya dalam pemasaran
Seiring berkembangnya zaman, penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran sudah makin marak. Jika kita dulu mengenal digital marketing melalui Facebook dan Instagram, kini TikTok pun mulai kian populer. Beberapa brand kini mulai melirik dan mengelola TikTok untuk kebutuhan pemasaran yang lebih efektif.
Melansir dari Sprout Social, TikTok marketing adalah proses menggunakan konten di TikTok untuk mempromosikan brand, produk, ataupun jasa. Kebiasaan pengguna media sosial yang kini lebih menggemari video pendek menjadi kesempatan bagus untuk TikTok marketing. Apalagi jika target market yang dituju brand adalah generasi Z.
Meski sama-sama berbentuk video pendek, konten TikTok pada dasarnya sedikit berbeda dan lebih spesifik dibandingkan konten video di Instagram maupun YouTube. Oleh sebab itu, kita butuh mengelola konten TikTok seefektif mungkin agar lebih tepat sasaran.
Pada awalnya, orang-orang menganggap konten-konten video di TikTok sebagai hal “remeh” atau tidak penting. Namun, jumlah pengguna yang terus bertambah justru membuat banyak brand akhirnya memasarkan produk lewat TikTok. Lalu, kenapa TikTok banyak penggunanya?
Video TikTok yang kreatif dan menarik dapat menjadi celah ampuh untuk menarik perhatian audiens. Pada akhirnya, sebuah merek pun dapat meningkatkan brand awareness melalui video tersebut.
Menurut HubSpot, TikTok merupakan media sosial terkini yang bagus untuk pebisnis yang berfokus pada peningkatan brand awareness. Meski belum sampai ke tahap menaikkan traffic ataupun pembelian, TikTok efektif untuk memancing rasa ingin tahu audiens.
Pertanyaannya, sudahkah kita memaksimalkan penggunaan TikTok secara efektif? Sudahkah kita mampu menciptakan konten yang memang benar-benar menarik untuk audiens?
Baca juga: 10 Cara Menambah Followers TikTok, Ampuh dan Banyak Endorse!
Contoh ide konten TikTok
Nah, kunci penting dalam bermain TikTok ada pada bentuk kontennya. Untuk menarik audiens secara lebih luas, kita butuh ide konten TikTok yang menarik. Maksud “menarik” di sini tidak harus berupa video dengan bujet mahal, ya.
“Menarik” artinya bisa berupa berbeda dari yang lain, memberikan value atau nilai ke audiens, hingga menghibur. Tentunya kita memerlukan kreativitas tersendiri untuk membuat konten menarik tersebut agar tidak membosankan bagi audiens.
Berikut ini beberapa ide konten TikTok yang bisa kita praktikkan, siapa tahu efektif memancing rasa penasaran audiens!
1. Vlog “A day in my life”
Dalam menggunakan media sosial, kita memerlukan kedekatan tersendiri dengan audiens. Kita harus menemukan cara bagaimana mendekatkan audiens yang jauh agar seolah-olah bisa memahami kita.
Contoh konten paling ampuh untuk membangun keterikatan dengan audiens adalah lewat vlog kegiatan harian ataupun mingguan. Kita sering menemukan konten ini membanjiri TikTok dan sering diberi judul “A Day in My Life”. Konten vlog ini kesannya sederhana, tetapi justru paling bagus untuk menarik empati audiens, lho.
Vlog ini semacam buku harian digital yang bisa orang lihat secara utuh dan nyata. Dengan menunjukkan kegiatan sehari-hari, kita mengajak audiens untuk lebih mengenal siapa diri kita. Tentunya kita bebas menentukan batasan mana yang perlu dibagikan dan yang tidak.
Jika bicara mengenai pemasaran digital, jenis konten semacam ini juga efektif menaikkan interaksi dengan audiens. Misalnya: membuat vlog “A Day in My Life” dari karyawan yang bekerja untuk sebuah brand. Dari situ, audiens jadi bisa mengenali siapa orang di balik brand yang memberikan produk atau layanan bagi masyarakat.
2. Sharing pengalaman pribadi
Selain konten vlog kegiatan harian, video pendek berupa sharing pengalaman pribadi pun cukup diminati audiens. Ini bisa kita jadi ide konten TikTok yang menarik juga, lho.
Berbagi pengalaman pribadi di sini tidak berarti mencurahkan isi hati atau sekadar meluapkan perasaan. Tujuan bentuk konten ini biasanya untuk memberikan nilai atau perspektif baru ke audiens akan suatu kejadian pribadi.
Secara umum, konten TikTok seperti ini berpotensi menarik rasa ingin tahu audiens. Dengan belajar sedikit lebih terbuka, audiens ini menjadi ingin mengenal lebih dalam. Bahkan, konten ini sering pula menjadi viral jika memang disajikan secara apik dan menarik.
3. Tips atau life hacks
Ide konten berikutnya ini juga umum kita jumpai di TikTok. Dengan memberikan tips yang bermanfaat, kita membangun interaksi yang bagus dengan audiens. Tips ini bisa beragam, ya. Mulai dari makeup, pekerjaan, manajemen waktu, memasak, dan lain-lain.
Yang terpenting adalah mengenali karakter audiens seperti apa. Cek dulu: seperti apa sih kebiasaan audiens, hal apa sih yang begitu penting bagi audiens, apa sih masalah audiens, dan lain-lain.
Untuk pemasaran digital, brand pun dapat membuat konten tips yang relevan dengan produk atau jasa yang dijual. Kuncinya tips tersebut harus mampu menjawab keresahan atau masalah audiens.
4. Ulasan produk
Selain tips ataupun life hacks, konten video berupa ulasan produk juga termasuk digemari banyak audiens. Apalagi jika produk-produknya relevan dengan kebiasaan audiens. Mulai dari skincare, makeup, ponsel, gadget, buku, dan masih banyak lagi.
Yang perlu kita perhatikan dari konten ulasan produk ini adalah isinya harus jujur. Ingat, ulasan produk sering audiens jadikan referensi dalam memutuskan membeli produk. Jika kita tidak memberikan ulasan yang tepat, kita malah bisa “menyesatkan” audiens, lho.
5. Manfaatkan topik yang tren
Pernahkah mencoba membuat konten dengan mengambil isu atau topik yang tengah banyak dibicarakan, bahkan jadi trending topic? Nah, konten semacam ini sangat ampuh menarik perhatian audiens. Apalagi jika POV atau sudut pandang yang kita tampilkan cukup berbeda dengan konten lain yang sejenis.
Misalnya, kini series Squid Game 2 tengah jadi bahan pembicaraan. Banyak konten yang memberikan ulasan series hingga berbagai teori menarik ke audiens. Kita bisa mencoba mengambil sudut pandang baru, misalnya bagaimana relasi antara manusia dan uang dari sisi psikologis.
Intinya, kita butuh jeli mencari celah dan menggali kreativitas untuk mengusung topik yang sedang tren. Jika tidak jeli, maka kamu bisa ketinggalan tren dan kontenmu akan kurang menarik daripada kreator lainnya. Untuk menambah trik agar bisa bersaing saat membuat konten TikTok ikuti Bootcamp Full-Stack Digital Marketing dari Belajarlagi. Daftar waiting list sekarang!
Di bootcamp tersebut, kita akan belajar bersama para pakar yang sudah berpengalaman dengan kurikulum super lengkap. Mulai dari brand building, social media organic, marketing copywriting, sampai TikTok marketing for content creation.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftarannya, bisa cek langsung di website Belajarlagi, ya!
6. Hashtag challenge
Nah, bentuk konten hashtag challenge sangat berpeluang meningkatkan interaksi dengan audiens. Melalui hashtag challenge, kita mengajak audiens untuk ikut memproduksi konten dengan menyertakan hashtag tertentu. Secara tidak langsung, ini dapat juga membantu menaikkan brand awareness.
Konten-konten sejenis ini biasanya memiliki lebih banyak pengunjung. Bahkan, audiens dengan sukarela membagikan konten karena juga tergerak mengajak orang lain mengikuti hashtag challenge.
Baca Juga: 10+ Cara Viral di Tiktok dengan Membuat Konten FYP dan Memahami Algoritma
7. Edukasi
Meski konten-konten di TikTok kebanyakan bertujuan untuk menghibur audiens, tidak ada salahnya kita mencoba membuat konten yang bersifat edukasi. Karena durasi video cukup terbatas, kunci penting dari jenis konten ini adalah headline atau judul yang menarik.
Isi dari konten edukasi ini tidak harus selalu informasi, lho. Kita dapat mengolahnya dalam bentuk fun fact, inspirasi, motivasi, storytelling marketing, dan sebagainya. Ingat, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyampaikan info dengan cara unik dan menarik.
Dalam membuat konten edukasi, pastikan kita melakukan serangkaian riset kecil terlebih dahulu. Jangan sampai konten kita justru tidak kredibel dan hanya “asal”. Bayangkan jika konten tersebut terlanjur disebarluaskan, tentu berbahaya jika isinya tak mampu kita pertanggungjawabkan.
8. Entertainment
Konten-konten lucu memang selalu menarik bagi pengguna TikTok. Saking menariknya, banyak pengguna yang membagikan konten lucu ke pengguna lainnya. Dari situ, jangan heran jika kemudian konten yang bersifat entertainment ini justru mudah viral.
Banyak kreasi bisa kita buat untuk jenis konten ini. Mulai dari video sketsa, lip sync atau voice over dari potongan lagu atau adegan film, stand up comedy, dan lain-lain.
Sekalipun sifatnya menghibur, kita tetap mesti ingat agar konten lucu ini tidak menyinggung pihak atau orang tertentu. Konten tersebut sebaiknya tidak mengandung unsur SARA agar tidak memunculkan kontroversi tersendiri, ya.
9. Healthy lifestyle
Ide konten TikTok yang cukup banyak audiens kunjungi berikutnya adalah tentang gaya hidup sehat. Ya, belakangan ini tren gaya hidup ini makin digemari anak muda, terutama para gen Z. Ruang lingkupnya juga luas, mulai dari olahraga, makanan, hingga kesehatan mental.
Kesadaran audiens yang mulai tinggi akan pentingnya kesehatan bisa kita jadikan peluang untuk membuat konten yang berkualitas. Selain menginspirasi audiens, kita juga turut mengajak lebih banyak generasi muda untuk membangun pola hidup sehat.
10. Tutorial
Pengguna TikTok juga tertarik pada konten tutorial yang bisa membantu mereka dalam mengoperasikan sesuatu, biasanya yang berkaitan dengan teknologi. Konten tutorial sebenarnya bersifat edukatif, hanya saja jauh lebih spesifik.
Dengan durasi video yang biasanya terbatas, kita bisa memproduksi konten tutorial dalam beberapa bagian. Itu artinya, kita membuka peluang bagi audiens untuk lebih update terhadap konten-konten kita. Secara tidak langsung, itu pun mampu meningkatkan brand awareness, lho.
Baca Juga: Cara Beriklan di TikTok Ads. Intip Ulasan Lengkap di Sini!
Nah, itulah tadi beberapa contoh ide konten TikTok yang bisa kita coba jadikan referensi. Tentu saja ide tadi butuh penggalian lebih dalam, termasuk bagaimana memasukkan banyak unsur kreatif ke dalamnya. Makin menarik dan kreatif konten kita, makin banyak pula audiens yang akan melirik.
Jangan lupa ya terus kembangkan keterampilan membuat konten dari waktu ke waktu. Apalagi jika tujuan penggunaan media sosial adalah untuk pemasaran. Selamat mencoba!
