Management trainee adalah salah satu pilihan karier yang cukup diminati oleh para fresh graduate. Selain itu, banyak perusahaan besar yang membuka program MT ini secara rutin. Lalu, sudahkah Teman Belajar memahami tentang MT secara keseluruhan?
Pada dasarnya, program MT bertujuan untuk menyiapkan bibit-bibit unggul yang kelak akan menempati posisi strategis dan manajerial di perusahaan. Perusahaan menjalankan program MT dengan jangka waktu tertentu dan membekali orang-orang di dalamnya agar kelak bisa siap memimpin perusahaan.
Management trainee adalah jalur bekerja yang menarik untuk dicoba. Maka dari itu, tim Belajar Lagi sudah menyiapkan ulasan lengkap mengenai MT, manfaat, hingga tipsnya. Buat kamu yang ingin menjajal berkarier di situ, pastikan simak penjelasan berikut ini, ya!
Apa itu management trainee?
Melansir dari Indeed, management trainee adalah program khusus dari perusahaan yang punya tujuan mencetak para manajer di masa depan. Karyawan yang masuk dalam program ini akan belajar dari para eksekutif dan manajer serta mengambil banyak pengalaman dari mereka.
Dalam MT, para trainer (manajer dan eksekutif) akan rutin memberikan pelatihan karyawan terpilih dan nantinya akan dibagi-bagi kembali ke beberapa kelompok kecil. Sementara para trainee akan memperoleh kesempatan banyak kemampuan baru yang berkaitan dengan posisi manajerial tertentu. Misalnya, riset, analisis, pemecahan masalah, dan lain-lain.
Saat ini, beberapa perusahaan besar di Indonesia masih rutin membuka seleksi untuk program MT. Bidang industri atau pekerjaan yang paling sering menggunakan MT antara lain manufacturing, penjualan, pemasaran, keuangan, retail, dan lain-lain.
Mengapa perusahaan butuh MT? Secara umum, perusahaan ingin memastikan ada orang-orang berkualitas yang kelak duduk di posisi manajerial ataupun eksekutif. Dengan menyiapkannya sejak dini, perusahaan berharap itu akan berkontribusi pada kemajuan dan pengembangan bisnis secara lebih cepat pula.
Baca Juga: Pelatihan Karyawan: Definisi, Manfaat, dan Jenis-jenisnya
Tugas management trainee
Dalam MT, setiap karyawan yang ada di program tersebut memang harus memikul tanggung jawab lebih besar dan tugas yang lebih banyak daripada karyawan lainnya. Namun, jangan lupa juga bahwa berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari pun nantinya berguna saat sudah jadi manajer kelak.
Cakupan belajar MT memang sangat luas, sangat berbeda dengan karyawan jalur rekrutmen biasa. Mulai dari pelatihan di berbagai departemen, memahami aspek tiap departemen, dan bagaimana hubungan antar departemen. MT tidak hanya akan belajar di satu divisi, melainkan berpindah dari satu divisi ke divisi lainnya.
Kenapa mesti begitu? Untuk menjadi manajer masa depan, karyawan MT harus harus menguasai banyak area termasuk pengembangan diri agar bisa terus berkembang. Jadi, wajar jika proses belajar MT menjadi sangat kompleks.
Berikut ini adalah tugas management trainee yang ada di perusahaan:
- Membantu proses pengembangan dan pelembagaan kebijakan dalam perusahaan
- Mengikuti kelas ataupun workshop yang menjadi bagian program MT
- Menyelesaikan tugas dan membantu pekerjaan di beberapa departemen
- Mempelajari pola kerja rekan-rekan lain dari banyak departemen, termasuk para manajer dan eksekutif
- Mengikuti rapat di departemen tertentu
- Membuat dokumen dan laporan secara rutin sesuai aturan program MT
- Mempelajari pemecahan masalah dari real case yang terjadi di perusahaan
- Mengikuti pembelajaran langsung dari supervisor, manajer, ataupun posisi tinggi lainnya terkait kepemimpinan dalam bekerja
- Turun langsung ke lapangan sebagai bagian dari pelatihan program MT
- Menyiapkan proyek tertentu sebagai bagian tugas yang nantinya dipresentasikan ke eksekutif
- Menjalani tes dan evaluasi pada bagian akhir program MT
Apakah Management trainee adalah batu loncatan karir?
Banyak orang menilai management trainee semacam menjadi program jalur cepat untuk promosi. Hal ini memang benar, tetapi bukan berarti tujuan besarnya cuma itu saja. Alih-alih sekadar promosi, MT berfokus pada pembentukan kualitas pemimpin sehingga dapat memberikan kontribusi besar ke perusahaan.
Kualifikasi yang paling umum untuk MT biasanya adalah minimal S1 dengan jurusan tertentu (biasanya manajemen atau bidang lain yang berkaitan dengan jenis industri). Beberapa kemampuan yang mesti dimiliki MT antara lain:
- Berorientasi pada detail
- Punya kemampuan leadership
- Mampu berorganisasi
- Familiar dengan pemecahan masalah
- Punya kemampuan analitis, matematika, dan teknis
- Mahir berkomunikasi dan mengolah kata
Jadi, karyawan yang lolos untuk program MT jelas punya kualitas yang bagus. Perusahaan biasanya jauh lebih selektif dalam memilih karyawan di program MT daripada karyawan biasa.
Singkatnya, MT bukan sekadar batu loncatan cepat untuk promosi jabatan. Umumnya proses rekrutmen MT sendiri bisa memakan waktu hingga 6 bulan dengan seleksi tes sampai 7 tahap. Setelah itu, karyawan yang lolos mesti menjalani program MT dalam jangka waktu tertentu, biasanya 4-5 tahun.
Poin penting yang mesti kamu pahami terkait MT:
- Management trainee berbeda dengan magang. Sekilas, konsep MT ini mirip kerja magang. Namun, keduanya adalah hal berbeda, ya. Apalagi tujuan MT adalah mencetak future leader.
- Ada evaluasi secara berkala. Program MT disusun dengan sistematis dan selalu ada evaluasi mengenai kemajuan dan perkembangan karyawan. Selain itu, ada juga tes untuk menguji seberapa jauh kualitas dari karyawan yang ikut MT.
- Management trainee adalah pegawai resmi di perusahaan. Meski posisi MT sifatnya sementara, orang di MT tetap merupakan pegawai tetap sama seperti karyawan lainnya.
- Karyawan di management trainee tetap digaji. Yang tidak kalah penting, karyawan MT jelas tetap memperoleh gaji. Hanya saja, besaran gajinya bervariasi dan tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.
Baca Juga: Manfaat Perencanaan Karir untuk Masa Depan Cemerlang
Tips menjadi management trainee
Jika berkarier di management trainee adalah targetmu, maka kamu perlu menyiapkannya sebaik mungkin mulai dari sekarang. Ingat, kualifikasi untuk MT tidak sembarangan, lho. Perusahaan benar-benar menyeleksi kandidat sampai menemukan yang paling layak buat belajar sebagai future leader.
Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu praktikkan. Selagi masih kuliah, yuk persiapkan karier sedini mungkin!
1. Persiapan kognitif, kemampuan, dan mental
Manfaat dari program MT memang besar, apalagi ada kesempatan menjadi pemimpin di perusahaan. Namun, jangan lupa juga ada risiko besar yang mungkin terjadi. Perusahaan pasti punya ekspektasi tinggi ke karyawan MT dan menuntut mampu menguasai banyak hal.
Bahkan, ada potensi risiko berupa tidak lulus program MT. Itu artinya, kamu harus siap dengan kemungkinan keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan baru. Intinya, bekerja di MT banyak tantangan yang tidak bisa kamu anggap sebelah mata.
Perusahaan biasanya merekrut orang MT dengan kognitif dan kemampuan di atas rata-rata. Maka, pastikan kamu sudah mengasah kemampuan sebaik mungkin sejak kuliah.
Perlengkapi dirimu dengan belajar di kelas-kelas online untuk memperluas pengetahuan. Salah satunya dengan mengikuti kelas di Belajarlagi. Belajar Lagi menyediakan bootcamp dan mini bootcamp yang bisa membantu meningkatkan kapasitasmu agar lebih siap kerja. Kalau penasaran apa saja kelasnya, silakan cek langsung di website Belajarlagi, ya.
Selain itu, pertimbangkan pula untuk menyiapkan diri secara mental mengingat tanggung jawab MT begitu besar. Bisa kamu bayangkan ‘kan betapa sibuknya bekerja di MT nanti.
2. Ikuti organisasi atau komunitas
Menguasai beberapa soft skill menjadi pertimbangan penting perusahaan dalam memilih MT. Guna mengasah kemampuan tersebut, kamu bisa bergabung ke organisasi kampus atau komunitas tertentu. Mengikuti kegiatan organisasi dan komunitas secara tidak langsung akan melatih berbagai soft skill.
Kamu tidak harus bergabung ke semua organisasi yang ada, kok. Cukup pilih satu atau dua organisasi yang sesuai dengan minat dan kesukaanmu. Pastikan menjadi anggota yang aktif, jika perlu ambil kesempatan untuk menjabat posisi tertentu untuk belajar keterampilan memimpin.
Ambil pengalaman dan pembelajaran selama berorganisasi sebanyak mungkin. Jangan cuma untuk menghiasi CV agar terlihat bagus, tetapi lebih ke pengembangan diri. Ini akan sangat berguna untuk melamar posisi MT kelak.
3. Perbanyak pengalaman freelance atau intern
Management trainee adalah jalur karier dengan seleksi amat ketat. Perusahaan tidak hanya melihat seberapa bagus IPK-mu. Di sisi lain, perusahaan pasti mencari-cari apa sih keunggulanmu dibandingkan kandidat lain.
Selagi masih kuliah, cari kesempatan belajar dan praktik langsung melalui bekerja lepas ataupun magang, misalnya freelance digital marketing. Pengalaman selama bekerja tersebut akan sangat bermanfaat untuk kamu jadikan “modal” bekerja di MT. Perusahaan sendiri cenderung lebih suka pada kandidat yang sudah familiar dengan dunia kerja saat merekrut karyawan MT.
Sekali lagi, mencari pengalaman kerja bukan sekadar untuk mempercantik CV. Bekerja magang maupun freelance dapat membantu memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya. Jadi, kamu tidak akan terlalu kaget begitu terjun langsung ke MT nanti.
4. Riset info mengenai MT yang diinginkan
Setelah membekali diri dengan cukup, mulailah mencari tahu berbagai info tentang MT dari beberapa perusahaan. Coba kenali perusahaan apa saja yang rutin membuka program MT dan apakah ada yang sesuai dengan minatmu.
Di Indonesia, perusahaan besar dan perusahaan skala multinasional biasanya memiliki program MT secara berkala. Nah, cari info sebanyak-banyaknya tentang program tersebut, termasuk alur seleksinya. Dari situ, kamu bisa menaksir seberapa panjang atau sulit proses rekrutmennya.
Ada juga perusahaan yang membuka lowongan MT secara spesifik untuk posisi tertentu. Misalnya, MT marketing, MT manufacturing, MT IT, MT financial, dan lain-lain. Cermati tiap jenis MT yang ada untuk menentukan ke mana kamu akan melamar posisi tersebut.
5. Cari tahu pengalaman MT dari orang lain
Yang tidak kalah penting dalam menyiapkan management trainee adalah belajar langsung dari yang berpengalaman. Andai ada senior kampus yang pernah lolos MT di suatu perusahaan, jangan ragu untuk bertanya banyak hal ke dia. Ini sangat berguna untuk menyiapkan diri secara lebih baik.
Beberapa hal yang bisa kamu tanyakan antara lain bagaimana proses seleksinya, seberapa ketat persaingannya, berapa lama program MT-nya, hingga penawaran gaji. Dengan begitu, kamu tidak asal mendaftar program MT, melainkan sudah benar-benar paham “medannya” akan seperti apa.
Baca Juga: Navigasi Sukses Karier, Mengupas Keterampilan Penting di Tempat Kerja
Kesimpulan
Perusahaan akan terus membuka program MT untuk mencetak pemimpin berkualitas di masa depan. Dengan kebutuhan akan kualitas karyawan yang tinggi, wajar jika seleksi program MT amat ketat.
Sementara, management trainee adalah karier yang masih banyak diminati para fresh graduate. Kalau kamu sungguh-sungguh tertarik mengawali karier di MT, pastikan memperlengkapi diri sebaik mungkin sejak kuliah. Asahlah kemampuan kognitif, soft skill, dan keterampilan lainnya.
Selamat mencoba menjadi MT dan jadilah future leader terbaik!