Ingin membangun sebuah brand untuk bisnis? Maka kamu harus tahu terlebih dahulu apa itu brand building dan cara memulainya.
Melansir Advertising Amazon, sebagai salah satu e-commerce terbesar dunia, brand building berperan besar dalam membantu sebuah brand menjadi perhatian utama calon pelanggan saat mereka mulai mempertimbangkan keputusan pembelian.
Meskipun brand yang kuat dengan nilai pelanggan itu penting, tetapi untuk mengembangkan bisnis, maka kamu membutuhkan konsumen untuk mengetahuinya, dengan harapan pada akhirnya membangun loyalitas dari brand tersebut.
Lantas, bagaimana cara memulainya? Simak informasi berikut ini.
Mengenal Brand Building
Dilansir dari Merriam Webster Dictionary, jika diartikan secara harfiah brand building adalah kegiatan yang terkait dengan membangun dan mempromosikan brand.
Dalam pelaksanaannya, brand building akan terus berubah secara dinamis mengikuti tren dan perubahan zaman. Di era digital ini misalnya, membangun awareness suatu brand membutuhkan strategi yang tepat, karena tingkat persaingan antar brand dagang atau jasa makin kuat. Ratusan brand bersaing melalui konten-kontennya untuk mendapatkan keuntungan dan menjadi pilihan konsumen.
Berkembangnya teknologi dan internet juga berdampak pada brand building yang tiap tahun selalu berevolusi. Adanya konten di media digital, seperti media sosial, website atau digital signage, kini telah menjadi cara baru dalam strategi pemasaran.
Menurut Single Grain, dengan brand building, bisnismu akan memiliki identitas visual yang tidak hanya meliputi nama, tetapi juga suara dan ciri khas.
Jika strategi brand building sukses, pelanggan akan mudah mengenalimu dari brand lain dan mengerti bahwa citra serta kualitas brand dapat dipercaya.
Mengapa Brand Building Sangat Penting?
Mengutip Branding Magazine, brand building adalah suatu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap bisnis karena bisa menyebabkan dampak secara menyeluruh pada suatu perusahaan. Dengan adanya brand building yang baik, maka citra yang dibuat oleh perusahaan pun akan turut baik.
Bahkan, brand building yang baik mampu menimbulkan rasa bangga antar para karyawan perusahaan dan juga meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Untuk itu, tanpa adanya brand building, perusahaan tidak akan mampu bersaing dan berkembang di tengah persaingan pasar.
Berikut ini adalah alasan mengapa brand building sangat penting untuk bisnis. Jangan lupa dicatat, ya.
1. Mengetahui Target Pasar
Membuat dan membangun perusahaan tidak melulu harus mengeluarkan ide yang inovatif dan kreatif. Lebih dari itu, kamu juga harus mampu membuat branding yang sangat kuat. Kenapa? Karena suatu produk yang sudah dikembangkan dengan baik akan tidak ada artinya bila kamu tidak memiliki target pasar yang tepat.
Dilansir dari laman Entrepreneur, brand building sangat penting bagi perusahaan agar mampu memperoleh target pasar dan memperoleh penghasilan yang maksimal. Untuk itu, jika produk milimu sudah didesain dengan baik, segeralah untuk menyusun brand building.
2. Mendapatkan Investor
brand building juga ternyata berperan penting untuk memperoleh investor. Saat ini ada banyak sekali investor yang siap untuk melakukan pendanaan. Umumnya, para investor tersebut akan lebih memilih perusahaan yang mempunyai potensi perkembangan pasar yang bagus pada setiap target pasarnya.
Nah, jika brand building yang kamu susun tidak kuat, maka para investor secara otomatis tidak ingin melakukan pendanaan karena dianggap tidak mempunyai potensi keuntungan di masa depan.
3. Menyaingi Kompetitor
Saat ini, dunia bisnis sudah mengalami perkembangan yang sangat maju. Sehingga, akan ada banyak sekali kompetitor bisnis yang bergerak pada bidang dan keahliannya masing-masing. brand building bisa menjadi salah satu kekuatan guna menyaingi para kompetitor dengan membuat perbedaan yang mencolok dengan mereka.
Berdasarkan laman Digital Branding Institute, salah satu cara yang paling baik untuk melakukan brand building adalah dengan menjual produk melalui storytelling.
Misalnya, kompetitor melakukan branding produk di media sosialnya. Nah, dari hal tersebut, kamu bisa membuat aktivitas branding yang berbeda dengan cara menyisipkan berbagai cerita produk dan juga perusahaan agar terlihat lebih menarik di mata audiens.
4. Menciptakan Customer Loyalty
Dengan melakukan brand building, audiens akan mengetahui produk maupun layanan yang sedang perusahaan milikmu promosikan. Dari hal tersebut akan tercipta customer loyalty yang tinggi. Karena, setiap pelanggan akan terus ditampilkan dengan berbagai branding yang dilakukan oleh perusahaan startup.
Seiring dengan berjalannya waktu, customer loyalty pun akan meningkat. Tapi, kembali lagi pada poin sebelumnya, kamu harus menyajikan konten yang menarik dan terlihat berbeda dari para kompetito. Hal ini dilakukan agar bisa memperoleh perhatian yang lebih banyak dari para audiens.
5. Memperkuat Identitas Perusahaan
Tujuan lainnya dari melakukan brand building adalah agar bisa meningkatkan kekuatan identitas perusahaan. aktivitas brand building bisa kamu lakukan di berbagai tempat, seperti secara online dengan menggunakan media sosial, atau secara offline dengan memasang iklan di media cetak.
Dari kegiatan tersebut, tentunya akan ada orang yang melihat nama perusahaan milikmu di media sosial ataupun iklan offline. Sehingga, identitas perusahaan akan kuat.
Cara Memulai Brand Building
Sudah tahu manfaatnya, kini mulai tertarik untuk mengimplementasikannya? Berikut ini adalah beberapa cara memulai brand building!
1. Riset dan Tentukan Tujuan Bisnis
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan ketika ingin menjalankan brand building yaitu riset, riset, dan riset. Kenapa riset ini penting? Terlepas dari segala urusan finansial seperti modal awal, kamu perlu mencari tahu bagaimana bentuk dasar dan tujuan utama dari bisnismu.
Hal ini terkadang memang terlihat rumit. Karena mengharuskan kamu untuk memikirkan apa yang belum dilakukan.
Namun jangan bingung dulu, kamu dapat melakukan riset berdasarkan pertanyaan berikut agar menjadi lebih mudah:
- Bisnis seperti apa yang ingin kamu jalankan kedepannya?
- Apakah kamu nyaman dengan bentuk bisnis yang ingin dijalani?
- Produk apa yang ingin dijual?
- Apakah produk yang ingin dijual memiliki kemungkinan disukai pelanggan?
- Apakah sudah banyak kompetitor?
- Seperti apa calon pelanggan yang kamu targetkan?
2. Tentukan Audiens/Calon Pelanggan
Setelah melakukan riset dan menentukan tujuan bisnis, maka selanjutnya kita akan membahas mengenai pentingnya menentukan calon pelanggan dari bisnismu. Mengidentifikasi siapa audiens atau calon pelanggan, dapat membuat kamu dengan mudah mengembangkan strategi untuk memasarkan produk nantinya.
Bagi kamu yang masih bingung dalam menentukan calon pelanggan, kamu dapat menjawab pertanyaan berikut:
- Siapa orang yang akan membeli layanan atau produk saya (usia dan gender)?
- Mengapa mereka membutuhkannya?
- Apa yang mereka sukai (hobi)?
Di samping itu, dengan menentukan calon pelanggan, dapat memudahkan kamu untuk menyesuaikan bentuk brand yang ingin kamu bangun.
Misalnya, kamu menargetkan pelanggan yang suka travelling atau hiking, maka nantinya kamu bisa membangun brand bisnis yang erat kaitannya dengan alam seperti warna hijau, pohon/gunung, dan lainnya. Semua unsur tersebut dapat kamu terapkan di situs web, media sosial, dan logo dari brand-mu.
3. Berusaha Menjadi yang Unik
Mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi itulah kenyataannya. Terkadang dengan memberikan sesuatu yang berbeda malah dapat menarik perhatian pelanggan. Produk atau layanan yang kamu tawarkan harus cukup unik untuk memancing keheranan dan keingintahuan. Kamu dapat membuat brand dengan identitas yang tidak biasa.
Misalnya, membuat produk makanan berbentuk gorengan dengan bahan-bahan organik dan higienis. Kamu pasti tahu bahwa gorengan bukan makanan yang sehat, namun dengan menggunakan bahan-bahan yang alami tanpa penyedap atau unsur kimia dapat menjadi sesuatu hal yang baru.
Cara branding ini terkesan mudah dilakukan, namun kenyataannya hal ini cukup sulit.
Menentukan sentuhan yang berbeda dengan produk sejenis oleh brand kompetitor tentunya membutuhkan kreativitas dan ketelitian. Akan tetapi, diferensiasi/perbedaan antara produk milikmu dengan produk kompetitor adalah keistimewaan yang akan diingat dan dicari oleh konsumen.
Namun, yang terpenting kamu harus secara konsisten melakukan promosi hingga brand-mu dapat dikenali oleh konsumen.
4. Tentukan Nama Brand
Sebagai pemilik usaha, menentukan nama dari bisnismu merupakan hal yang penting. Ini akan mempengaruhi bentuk logo, tampilan produk, cara pemasaran, dan pendaftaran merek dagang.
Kamu pasti menginginkan nama toko yang sulit untuk ditiru dan bahkan menjadi ikon dari produk yang kamu jual.
Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu gunakan untuk menentukan nama dari brand milikmu:
- Buat kata baru, contohnya Pepsi
- Membingkai ulang kata yang tidak terkait, seperti Apple untuk komputer.
- Gunakan kata sugestif, Kopiko
- Buat akronim dari nama yang lebih panjang, seperti CFC (California Fried Chicken)
- Gabungkan dua kata: Gojek (Go+Ojek) atau Bukalapak (Buka+Lapak)
5. Tentukan Slogan
Kamu pasti tahu dengan slogan ini,
“Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”
Atau
“Orang Pintar Minum Tolak Angin”
Walaupun terdengar biasa saja, namun slogan tersebut merupakan bagian penting dalam membangun sebuah brand. Slogan dapat menguatkan identitas dari bisnis yang kamu jalankan. Selain itu, slogan juga bisa menjadi alat deskripsi dari brand itu sendiri. Sehingga dapat menarik perhatian dari konsumen.
Contohnya saja kata “Apapun Makanannya” pada slogan Teh Botol Sosro. Secara tidak langsung slogan tersebut menjelaskan bahwa apapun makanan yang kamu makan, pilihan terbaik untuk minumannya adalah Teh Botol Sosro.
Dalam menentukan slogan, kamu tidak usah terlalu pusing. Jangan membuat slogan yang terlalu memaksa. Seperti menambahkan kata-kata ajakan untuk membeli produkmu. Misalnya "Ayo beli/Hanya Produk Ini yang cocok".
Kamu bisa membuatnya lebih menarik dengan menambahkan kata-kata yang bersifat personal. Misalnya, "Temukan ketenangan harimu dengan kopi A".
Selain kesesuain produk, kata-kata "temukan ketenangan" tersebut dapat menunjukkan hubungan baik antara brand-mu dengan pelanggan.
6. Desain Logo Brand
Sebuah logo dari brand umumnya terdiri dari sejumlah isyarat visual, seperti bentuk, simbol, angka, dan kata-kata. Dengan memiliki logo, kamu dapat membuat orang dengan mudah untuk mengenali bahkan mengingat brand dari bisnismu.
Apakah kamu pernah membatalkan untuk membeli suatu produk, karena melihat logo dari tokonya kurang meyakinkan atau terkesan asal-asalan? Nah, itu merupakan salah satu dampak dari pemilihan logo yang buruk dalam upaya membangun brand.
Oleh karena itu, logo dalam sebuah brand merupakan hal yang penting. Berikut adalah cara yang dapat kamu terapkan dalam membuat desain logo yang sesuai dengan brand yang kamu inginkan.
a. Memilih Warna
Mengetahui arti warna akan sangat membantu kamu untuk dapat membuat identitas dari bisnis. Misalnya, jika kamu memilih warna putih dan hitam untuk brand bisnis makanan, biasanya akan terlihat kurang menarik dari tampilan visual. Untuk memudahkan dalam memilih warna, kamu dapat melihat gambar di bawah sebagai contoh.
- Kuning, melambangkan percaya diri dan kehangatan.
- Jingga, melambangkan friendly dan kenyamanan.
- Merah, melambangkan kegembiraan dan energi .
- Ungu, melambangkan sesuatu yang kreatif dan kualitas tinggi.
- Biru, melambangkan kepercayaan dan kekuatan.
- Hijau, melambangkan pertumbuhan dan kesehatan.
- Abu-abu/putih, melambangkan keseimbangan dan kedamaian.
-
Warna tidak hanya menentukan tampilan logo kamu, tetapi juga menyampaikan perasaan yang ingin dikomunikasikan dan membantu kamu membuatnya konsisten di semua hal yang kamu lakukan.
Salah satu contohnya, kamu dapat melihat beberapa iklan dari Telkomsel. Umumnya iklan-iklan tersebut secara konsisten menggunakan warna merah. Sehingga warna merah telah menjadi salah satu identitas dari brand perusahaan tersebut.
b. Memilih Bentuk Logo
Bentuk logo merupakan salah satu hal yang paling mudah diperhatikan oleh pelanggan ketika menyangkut sebuah brand.
Oleh karena itu, pemilihan bentuk yang tepat dan sesuai dapat membuat kamu berhasil untuk membangun brand. Berikut merupakan beberapa jenis logo dan contohnya.
- Logo abstrak biasanya tidak memiliki bentuk yang terikat dengan apapun. Dikutip dari shopify, manfaat dari logo abstrak adalah tidak memiliki makna khusus. Sehingga kamu dapat membuatnya sendiri dan menghidupkannya di benak pelanggan.
- Logo letter mark biasanya menggunakan inisial dari nama lengkap brand menjadi logo.
- Logo icon biasanya berkaitan dengan hal yang menjadi identitas dari suatu brand, misalnya produk unggulan.
- Logo lambang biasanya berbentuk gabungan dari sebuah simbol dan tulisan yang menjadi identitas brand
- Logo woolmark umumnya berbentuk gabungan nama brand, warna, dan tulisan dengan font yang dipilih.
- Logo maskot umumnya berbentuk manusia atau binatang yang dapat menampilkan identitas dari brand.
Masing-masing logo di atas, telah menjadi ikon di bidangnya masing-masing. Misalnya, Starbuck yang telah menjadi salah satu brand dari cafe dengan produk utama kopi. Ketika kamu dapat memilih bentuk logo yang sesuai dengan pelanggan, maka tidak menutup kemungkinan logo dari brand-mu bisa menjadi sebuah ikon yang terkenal.
c. Memilih Font
Selain warna, pemilihan font atau jenis huruf yang kamu gunakan juga mempengaruhi logo dari brand-mu. Ini dapat menguatkan pesan yang ingin kamu sampaikan pada logo-mu. Ketika kamu ingin membangun brand yang serius maka pilih font yang terlihat tegas dan jelas, misalnya Helvetica. Jika ingin membangun brand yang santai, kamu dapat memilih font yang terlihat fleksibel dan friendly, misalnya Bow List.
7. Terapkan Brand Pada Semua Platform Bisnis
Ketika kamu sudah melakukan langkah-langkah di atas, maka selanjutnya adalah menerapkan brand yang telah kamu buat pada semua platform bisnis milikmu. Mulai dari situs web, tampilan media sosial, dan foto setiap produk.
Dengan melakukan hal ini, kamu akan mudah melakukan promosi dan pendekatan kepada pelanggan. Selain itu, logo yang ditempel pada setiap produk juga bisa membuat pelanggan dengan mudah mengenali brand dari bisnismu.
Media sosial adalah salah satu ruang yang tidak lepas dari kebanyakan orang di zaman milenial ini. Hampir setiap orang dari segala usia menggunakan media sosial untuk sekedar mengisi waktu luang maupun untuk kebutuhan pekerjaan.
Momen seperti inilah yang harus dimaksimalkan oleh pebisnis yang merintis atau mengembangkan usahanya. Media sosial merupakan sarana paling cepat dan efektif untuk melakukan branding. Cara branding melalui media sosial dapat dengan memanfaatkan Facebook, Instagram, maupun jenis media sosial lainnya.
Jenis-Jenis Branding untuk Brand Building
Saat sudah memulai brand building, maka branding adalah hal yang dilakukan agar brand milikmu dikenal dan terus bertahan di pasaran. Bagaimana cara melakukannya?
Kamu bisa menyesuaikannya dengan memilih salah satu jenisnya di bawah ini yang cocok dengan brand milikmu.
1. Product Branding
Product branding adalah jenis branding yang paling umum digunakan. kamu pasti melihatnya dimana-mana. Mulai dari website dan media sosial, hingga TV, koran, dan billboard.
Tujuan utamanya adalah untuk melakukan promosi produk yang baru diluncurkan, atau meningkatkan penjualan produk lama.
Biasanya yang ditampilkan adalah fitur-fitur produk, harga produk, variasi produk, dan nilai-nilai lain yang bisa menjadi keunggulan kompetitif.
2. Personal Branding
Pernahkah kamu melihat orang yang menggunakan namanya sendiri sebagai brand? Nah, itu adalah bentuk personal branding.
Biasanya jenis branding yang satu ini digunakan oleh orang-orang yang memiliki status tertentu. Seperti artis, politisi, atlet, dan juga selebgram. Intinya, yang dituju adalah brand awareness, alias popularitas.
Strategi yang sering digunakan adalah social media marketing. Alasannya sederhana, karena media sosial adalah platform yang paling tepat untuk mengekspresikan karakter mereka.
3. Corporate Branding
Apa itu corporate branding? Sesuai dengan namanya, corporate branding adalah jenis branding yang bertujuan untuk mempromosikan suatu perusahaan.
Biasanya yang dipromosikan adalah nilai-nilai perusahaan, etos kerjanya, sejarah perusahaan, atau misi perusahaan. Sehingga, konsumen bisa mengenal perusahaan lebih dalam. Media yang digunakan bisa bermacam-macam. Seperti PR (public relation), media sosial, website, dan sponsor event.
4. Geographical Branding
Tentu kamu pernah mendengar tagline “Pesona Indonesia”, kan? Jika iya, pasti kamu pernah melihat iklannya juga yang berisi keindahan alam dan budaya Indonesia. Nah, ini adalah salah satu contoh geographical branding.
Jadi, geographical branding adalah jenis branding yang menonjolkan keindahan, keunggulan, dan keunikan suatu wilayah. Biasanya jenis branding ini digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang terkait dengan bidang pariwisata.
Nah, banyak media yang bisa digunakan untuk melakukan geographical branding. Mulai dari video dan akun sosial media, hingga portal berita.
5. Co-Branding
Co-Branding adalah jenis branding yang dilakukan bersama-sama oleh dua brand atau lebih.
Tujuannya simple, yaitu untuk menarik minat dari seluruh bisnis yang terlibat. Sehingga jangkauan konsumennya menjadi lebih banyak. Salah satu contoh umum co branding adalah produk yang dihasilkan secara bersama-sama, seperti kolaborasi antara produk Make Up ESQA yang meluncurkan palette wajah berbentuk kaleng karena berkolaborasi dengan Khong Guan.
Kesimpulan
Brand building adalah salah satu komponen penting yang harus selalu kamu ingat dalam berbisnis. Untuk itu, mulailah untuk mengikuti berbagai tahapan di atas dan susun brand building milikmu sesegera mungkin. Menyusun brand building tidak harus dilakukan secara buru-buru, karena memerlukan banyak inspirasi agar bisa membuatnya dengan baik.
Selain itu, komponen lainnya yang harus kamu lakukan dalam berbisnis adalah mencatat laporan keuangan. Karena laporan keuangan tersebut nantinya akan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan dan keputusan penting di masa depan.