Panduan belajar digital ads untuk pemula mulai banyak dicari, terutama ketika banyak perusahaan atau organisasi yang berpindah dari periklanan konvensional ke digital untuk mencakup lebih banyak audiens.
Digital ads atau digital advertising, bila dijelaskan secara sederhana adalah, upaya pemasaran produk atau jasa menggunakan perangkat digital, terutama internet tetapi juga termasuk perangkat elektronik seperti ponsel, iklan elektronik, dan media digital lainnya.
Bila dijalankan dengan strategi pemasaran yang tepat, bahkan UMKM juga bisa berkembang pesat dengan digital ads, lho.
Jika kamu tertarik, berikut ini adalah panduan lengkap belajar digital ads untuk pemula beserta informasi yang kamu butuhkan lainnya. Yuk, disimak dan dicatat!
Mengenal Digital Ads untuk Pemula
Bagi pemula ada baiknya pahami dahulu definisi dari digital ads dan apa saja yang termasuk di dalamnya.
Digital ads adalah usaha pemasaran produk dengan memanfaatkan media digital serta jaringan internet. Jika dahulu medium yang digunakan untuk melakukan pemasaran bergantung pada selembar flyer ataupun baliho, kini kita bisa dengan mudah memanfaatkan platform yang terdapat di gawai pintar untuk melakukan pemasaran digital.
Lebih cepat dibandingkan metode konvensional adalah alasan utama mengapa digital ads untuk pemula mulai banyak dicari dan dipelajari. Selain itu, ada banyak alasan lainnya, seperti:
- Mudah menjangkau target pasar yang lebih luas hingga ke miliaran pengguna internet di seluruh dunia
- Sekitar 70% orang lebih suka memakai internet untuk mencari tahu produk daripada iklan tradisional
- Membutuhkan biaya relatif lebih rendah dan bisa diatur sendiri karena memakai platform digital
- Menghemat waktu dengan berbagai tools otomatis daripada melakukan kegiatan promosi secara manual atau melibatkan banyak aktivitas fisik
- Lebih mudah dan cepat untuk menjalin komunikasi dua arah sampai melayani calon pelanggan, daripada sekadar menunjukkan papan iklan/brosur
- Bebas menentukan kapan dan durasi pelaksanaan program marketing.
Cara Kerja Digital Ads
Persamaan digital ads dan marketing konvensional/tradisional adalah keduanya sama-sama memiliki tujuan untuk memasarkan produk atau jasa kepada konsumen.
Perbedaannya hanya terletak pada media yang digunakan, jika digital ads semuanya sudah menggunakan media internet.
Sedangkan untuk marketing konvensional, masih mengandalkan promosi langsung kepada calon konsumen, pasang banner, iklan di koran dll.
Contohnya, ketika kamu sedang membutuhkan Hosting Domain untuk keperluan website. Setelah itu, kamu mulai berselancar tentang provider “hosting domain Indonesia terbaik” dari berbagai sumber.
Maka kamu akan mulai membandingkan kelebihan dan kekurangan antara penyedia satu dengan yang lainnya dari segi fitur, layanan, spesifikasi, dukungan, harga dll. Jika kiranya sudah menemukan hosting domain terbaik, kamu bisa langsung untuk membayarnya dengan sistem transfer langsung kepada perusahaan penyedia.
Jadi bisa disimpulkan dari hasil contoh diatas, dari mulai browsing sampai pembelian menggunakan media online. Oleh karena itu media dalam digital ads saat ini penting sekali bagi kelangsungan bisnis milikmu kedepannya.
Manfaat Digital Ads untuk Bisnis
Berikut ini adalah manfaat digital ads untuk pemula jika kamu aplikasikan ke dalam bisnis.
1. Low Cost
Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan pada iklan dan pemasaran tradisional, digital ads relatif memakan biaya yang jauh lebih terjangkau. Dengan email marketing, paid ads, dan jenis lainnya, kamu bisa menjangkau lebih banyak audiens dengan marketing effort yang lebih efisien.
2. Pengukurannya Mudah
Tidak seperti marketing konvensional yang harus menunggu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk mengevaluasi kegiatan marketing, digital ads dapat dengan mudah melakukannya.
Hal ini memungkinkan karena adanya dukungan software seperti Google Analitik, Facebook Insight, Sprout Social dan lain lain, digital ads memungkinkan kamu untuk melakukan pengukuran performa dengan lebih cepat dan tepat.
3. Mencapai Target yang Tepat
Dalam aktivitas marketing, kegiatan periklanan masih menjadi cara yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Berbeda dengan periklanan dalam pemasaran tradisional yang tidak dapat menargetkan audiens secara spesifik, digital ads memungkinkan untukmenentukan target audiens yang hendak kamu sasar berdasarkan interest, demografi, maupun psikografi.
Hal ini didukung dengan kemajuan teknologi seperti algoritma media sosial yang dapat mempelajari dan menyusun preferensi pengguna. Di sisi lain fitur seperti Google Ads, Facebook Ads juga mempermudah kamu untuk melakukan targeting.
4. Bisa Merambah Pasar Internasional
Apakah kamu pernah mendengar istilah global village? Hal ini telah menjadi kenyataan melalui digitalisasi. Didukung dengan sarana koneksi internet yang dapat memangkas ruang dan waktu, digital ads memungkinkanmu untuk melakukan proses pemasaran secara real time di berbagai belahan dunia. Sehingga memberikan kesempatan bagi strata bisnis dari level korporat sampai pada UMKM untuk dapat go international.
Panduan Lengkap Belajar Digital Ads untuk Pemula
Jika kamu pemula dan masih banyak belum tahu seputar digital ads, maka informasi berikut ini sangat tepat untuk kamu.
Panduan lengkap belajar digital ads untuk pemula di bawah ini bukan hanya mudah, tapi juga memastikan pemasaran yang kamu lakukan bisa berjalan dengan efektif.
1. Tentukan Persona Pembeli
Cara belajar digital ads untuk pemula yang pertama adalah menentukan persona konsumen yang hendak kamu sasar.
Buyer persona menentukan keberhasilanmu sebagai digital marketer. Singkatnya, buyer persona adalah profil yang mewakili target pasar produk usaha yang hendak kamu iklankan. Dengan menentukan buyer persona yang tepat, kamu bisa lebih mudah menyusun strategi digital marketing yang tepat sasaran.
Jadi, pastikan jangan asal membuat dan menentukan, ya. Lakukan langkah-langkahnya mulai dari riset hingga menciptakan profil buyer persona yang lengkap.
2. Riset Kebutuhan Target Pasar
Setelah mengetahui buyer persona alias target pasar bisnis, cara digital ads untuk pemula selanjutnya adalah mengidentifikasi kebutuhan mereka.
Sebelum menawarkan layanan ke target pasar ataupun melakukan strategi marketing, pastikan produk tersebut menjawab pain point alias masalah yang sedang mereka alami.
Caranya bagaimana?
Kamu cari tahu dengan terjun langsung ke lapangan dengan riset pasar, membuat Focus Group Discussion (FGD), bergabung dengan Twitter Spaces, dan sebagainya.
3. Mengenal Marketing Funnel
Marketing funnel menggambarkan tahapan yang calon konsumen lalui untuk menjadi pelanggan. Singkat kata, ini adalah perjalanan prospek seseorang menjadi pelanggan.
Setidaknya ada lima tahapan dalam marketing funnel:
- Awareness (kesadaran): tahap di mana audiens menyadari masalah tertentu dan ingin menyelesaikannya
- Consideration (consideration): audiens mencari tahu tentang produk yang mereka butuhkan
- Purchase (pembelian): audiens memutuskan membeli produk
- Retention (pembelian kembali): konsumen puas dan membeli produk untuk kedua kali dan seterusnya;
- Advocacy (testimoni): konsumen merekomendasikan produk milikmu ke orang lain.
Dengan mengelompokkan target pasar berdasarkan marketing funnel, kamu bisa membuat pesan promosi yang sesuai kebutuhan audiens pada saat yang tepat. Jadi, kamu tidak hanya sembarang jualan, misalnya ke orang yang baru kenal produk dan belum memahami sepenuhnya tentang manfaat produk.
4. Susun Marketing Plan
Setelah memahami marketing funnel, kamu tahu bahwa promosi itu jangan asal-asalan. Sebagus apapun produk, kalau tidak dipromosikan dengan tepat akan berisiko gagal.
Oleh sebab itu, panduan belajar digital ads untuk pemula berikutnya adalah membuat marketing plan. Marketing plan merupakan rencana pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis pada periode tertentu.
Dengan menyusun marketing plan, seluruh strategi promosi akan lebih terarah dan efisien. Sebab, kamu jadi tahu apa yang perlu dan tidak perlu dikerjakan, serta bagaimana langkah untuk mencapainya.
5. Menerapkan Marketing Campaign
Marketing campaign adalah bagaimana cara kamu meraih goal marketing plan. Oleh sebab itu, fokus marketing campaign lebih sempit. Misalnya, untuk meningkatkan brand awareness.
Tahapan membuat marketing campaign yang bisa kamu pelajari pada digital ads untuk pemula yaitu:
- Menentukan tujuan campaign. Misalnya, mempromosikan produk/jasa baru
- Menentukan cara mengukur hasil marketing campaign. Kalau tujuannya promo produk/jasa baru, cara mengukurnya bisa dengan melihat jumlah pre-order, transaksi, dll
- Memilih target audiens spesifik. Lakukan riset mendalam untuk mengetahui karakteristik target audiens.
- Menyusun konsep marketing campaign. Bekerjasamalah dengan tim lain, seperti meminta tim randing membuat banner dan membagikan info promo ke sosial media.
6. Memanfaatkan Berbagai Media Digital Marketing
Mempelajari cara digital ads untuk pemula belum lengkap kalau kamu tidak kenal dengan berbagai media pemasarannya. Nah, media-media digital marketing tersebut adalah:
- Google Bisnisku
- WhatsApp Bisnis
- Website
- Landing page
- SEO
- SEM
- Content Marketing
- Blog
- Email Marketing
- Video Marketing
- Social Media Marketing
- PPC
- Native Advertising
- Affiliate Marketing
- Chat Marketing.
7. Terapkan Strategi Copywriting
Kesamaan dari semua digital ads di dunia ini adalah, mereka sama-sama membutuhkan kata-kata untuk ditampilkan di tombol CTA, artikel blog, caption Instagram hingga yang berupa dialog seperti video marketing.
Faktanya, ada teknik khusus untuk meramu kata-kata terutama demi menyampaikan kepentingan bisnis, yang kemudian disebut dengan copywriting.
Copywriting adalah teknik membujuk pembaca untuk mengikuti perintah dan mencapai maksud tujuan periklanan. Entah itu bertransaksi, mendaftar, men-download, dan banyak lagi. Itulah mengapa copywriting merupakan hal yang harus kamu kuasai saat belajar digital marketing.
Untuk itu, pastikan belajar copywriting agar kamu mampu menyampaikan pesan bisnis dengan baik. Harapannya, target pasar menangkap manfaat dari layanan dan tahu mengapa mereka harus membelinya.
8. Gunakan Tools Digital Marketing
Kemampuan menggunakan marketing tools yang sesuai kebutuhan bisnis termasuk langkah penting dalam cara belajar digital ads untuk pemula.
Contoh toolsnya yaitu to do list untuk mengatur daftar pekerjaan, aplikasi email otomatis, aplikasi untuk menganalisa data, hingga tools untuk membantu upaya SEO. Dengan memanfaatkan tools tersebut, manajemen project pun bisa menjadi lebih mudah dan praktis.
9. Ukur Performa Digital Marketing dengan Tools Analytics
Bagaimana kamu bisa tahu sejauh apa strategi itu berdampak bagi bisnis kalau tidak melakukan evaluasi?
Bisa jadi, strategi tersebut ternyata terlalu boros dan tidak sepadan dengan keuntungannya. Atau bisa juga, rencana tersebut mungkin sudah tidak relevan dengan kebutuhan target pasar.
Jadi, aktifkanlah tools analitik semacam Google Analytics ataupun alat pengukuran lain dari channel digital ads-mu. Entah Instagram Analytics, Facebook Analytics, dsb.
10. Pelajari SSM
Social Media Marketing atau SSM adalah salah satu kegiatan dimana kamu mempromosikan barang dan jasa yang dimiliki dengan menggunakan akun media sosial. Nah, hal ini tidak boleh dilewatkan ketika kamu mempelajari digital ads untuk pemula.
Secara definisi memang simple, tetapi untuk strateginya tidaklah sesimpel yang dibayangkan.
Kamu tidak hanya sekedar memiliki social media untuk bisnis saja, tetapi juga perlu memiliki strategi dalam membuat konten agar bisa diterima oleh banyak orang.
Agar strategi SSM pada digital marketing akurat, maka perlu dilakukan riset terlebih dahulu tentang selera pasar, target market dan persaingan produk.
Jika sudah ketemu hasilnya tinggal implementasi pada akun social media bisnis seperti Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, dan sebagainya.
11. Pahami Matrix Digital Marketing dan Evaluasi
Tools analitik akan menunjukkan data performa digital marketing berupa angka-angka. Meski begitu, tidak semua matrix digital ads harus digunakan. Ini tergantung dengan tujuan strategi digital marketing..
Misalnya, jika ingin mengukur interaksi audiens dengan strategi digital marketing (Engagement Metric), lihat persentase orang yang meninggalkan website tanpa melakukan apapun (bounce rate), durasi visitor saat berada di halaman website (average time on page), dsb.
Setelah itu, evaluasi hasilnya menggunakan informasi tersebut sebagai pertimbangan untuk strategi belajar digital ads selanjutnya.
Istilah di Dunia Digital Ads
Setelah ikuti panduan lengkap belajar digital ads untuk pemula, ada baiknya kamu juga pahami istilah-istilah di dalamnya.
Sama dengan prosesnya yang asing, ada banyak juga istilah yang belum banyak diketahui. Apa saja kah itu? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Google My Business
Bagi yang baru belajar digital ads untuk pemula, Google My Business adalah salah satu tools yang wajib kamu ketahui.
Platform ini dapat digunakan untuk menampilkan profil bisnis secara otomatis di halaman pencarian Google. Data yang ditampilkan antara lain alamat, rating bisnis dan juga jam operasional bisnis.
Dengan menggunakan layanan Google My Business, customer dapat dengan mudah menemukan produk dan lokasi bisnismu. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan layanan ini secara gratis.
2. WhatsApp for Business
WhatsApp adalah salah satu platform yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi. Agar lebih profesional dalam melayani konsumen, ada baiknya kamu mulai menggunakan WhatsApp for business.
Aplikasi khusus ini punya banyak fitur untuk menampilkan profil bisnis, katalog produk, hingga fitur statistik pesan. Dengan menggunakan Whatsapp for Business juga dapat membantu kamu membalas pesan calon pembeli melalui fitur automated messaging.
3. SEO
Saat belajar digital ads untuk pemula, istilah SEO akan sering kamu temui.
Kemudahan akses, informasi yang berlimpah, menjadikan search engine menjadi opsi utama mayoritas masyarakat dalam aktivitas pencarian informasi.
Di sisi lain, search engine seperti Google, Bing, dan lain-lain memunkinkan pengguna untuk mencari informasi apapun yang diinginkan hanya dengan mengetik keyword tertentu, setelah itu, sistem search engine akan secara otomatis menampilkannya.
Lalu, apa sebenarnya SEO?
Search Engine Optimization atau SEO dapat digunakan untuk membuat bisnis milikmu muncul pada halaman hasil pencarian Google yang tentu saja hal itu terjadi ketika customer menggunakan keywords atau kata kunci tertentu.
Sederhananya, semakin tinggi peringkat situs milkmu pada search engine, kemungkinan brand-mu untuk dapat dilihat akan meningkat dan juga semakin banyak traffic dan penjualan yang dihasilkan brand.
4. Bounce Rate
Selanjutnya, bounce rate adalah istilah yang harus dipahami ketika kamu belajar digital ads untuk pemula.
Ada dua jenis rasio pentalan atau bounce rate. Tingkat bouncing situs web mengacu pada persentase orang yang masuk ke situs web tetapi tidak mengklik atau menavigasi ke area lain dari situs web.
Ini berarti bahwa mereka tidak melihat apa yang mereka cari dalam beberapa detik pertama, sehingga mereka pergi dan tidak menjadi pelanggan. Jenis lain dari rasio pentalan mengacu pada email. Tingkat bouncing email berarti email yang dikirim tidak dapat dikirimkan ke penerima.
5. Closed-loop Marketing
Jenis pemasaran ini sering muncul ketika kamu mulai mempelajari digital ads untuk pemula.
umumnya, mencakup pelaksanaan dan pelacakan dalam upaya pemasaran dan mampu menunjukkan bagaimana hal itu mempengaruhi pertumbuhan bisnis atau penjualan. Perusahaan menggunakan ini untuk menentukan apakah investasi pemasaran mereka berhasil dan membantu memandu strategi pemasaran ke depan.
6. Hashtag
Hashtag atau tagar adalah kata kunci atau frasa yang memiliki # dan rangkaian kata tanpa spasi setelahnya. Hashtag digunakan di media sosial untuk memulai percakapan atau interaksi tentang konten tertentu. Pengguna kemudian dapat mengikuti tagar itu untuk melihat apa yang telah diunggah dan dibagikan orang lain.
Saat belajar digital ads untuk pemula, pastikan kamu jangan melupakan penggunaan hashtag pada postingan iklanmu, ya.
7. Inbound Marketing
Pemasaran masuk melibatkan aktivitas pemasaran yang membawa calon pelanggan ke situs web milikmu.
Dengan pemasar menggunakan minat pelanggan untuk mempublikasikan konten yang akan menarik pelanggan potensial ke situs web mereka dan mudah-mudahan mengubahnya menjadi pelanggan dari waktu ke waktu, inilah yang disebut dengan inbound marketing.
8. Lead Nurturing
Lead nurturing adalah salah satu istilah dalam digital ads, yaitu saat perusahaan mengembangkan serangkaian komunikasi untuk menghasilkan prospek dan membuat mereka tetap terlibat untuk mengubahnya menjadi pelanggan.
Melalui penggunaan email, pesan media sosial, atau saluran lainnya, perusahaan dapat memperoleh konten yang berharga bagi pelanggan potensial dan mengarahkan mereka melalui saluran penjualan untuk melakukan penjualan pada akhirnya dan semoga menjadi pelanggan yang kembali.
9. Pay Per-Click (PPC)
PPC atau Pay-per-click adalah bentuk iklan di mesin pencari, seperti Google dan Bing. Ini adalah cara untuk berpindah ke bagian atas halaman hasil mesin pencari dengan cara berbayar.
Mengapa disebut PPC? karena akun iklan yang kamu pasang, akan ditagih setiap kali salah satu iklan tersebut di klik. Biaya setiap iklan, atau BPK (biaya per klik), bergantung pada skor kualitas situs web dan persaingan kata kunci yang dipilih.
Kampanye PPC dapat menjadi solusi jangka pendek, dan banyak yang menggunakannya untuk mengubah produk atau penawaran musiman, sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan.
Ada sekitar 4 tempat untuk Iklan di Google, jadi untuk memasukkan kata kunci yang dipilih dan diinginkan bisa jadi cukup tricky. Jika pekerjaan SEO adalah tentang peringkat yang ‘diperoleh’, PPC adalah tentang peringkat di halaman pertama dibeli.
Kesimpulan
Nah, itu dia informasi lengkap seputar panduan belajar digital ads untuk pemula. Awalnya memang sulit, karena sama dengan pelajaran lainnya, kamu memerlukan banyak sumber belajar dan latihan dalam pengaplikasiannya, ya.
Jika ingin belajar lebih mendalam seputar digital ads, kamu bisa ikut Bootcamp dari Belajar lagi. Bersama Belajar Lagi, kamu akan secara live dan interaktif, serta didampingi oleh dedicated facilitator, selain itu kamu juga dapat berkesempatan berjejaring di platform eksklusif.
Jadi, siap Belajar Lagi?