Penyusunan rencana digital marketing, atau familiar dengan sebutan digital marketing plan, menjadi salah satu tolak ukur penting dalam bisnis. Pemasaran digital memang beberapa tahun terakhir ini jauh lebih efektif daripada pemasaran konvensional. Namun, strategi tersebut akan berjalan lancar hanya jika perusahaan punya perencanaan yang tepat pula.
Sekarang begitu banyak tersedia saluran untuk digital marketing. Sebut saja SEO, PPC, blog, website, media sosial, hingga email marketing. Pertanyaannya, mana yang harus jadi fokus perusahaan? Apakah harus menggunakan semua saluran yang ada?
Mencoba semua channel digital marketing tentu sangat melelahkan dan tidak efektif. Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan penyusunan rencana digital marketing secara mendalam. Nah, Belajar Lagi sudah menyiapkan ulasan lengkap mengenai topik tersebut. Simak dan pelajari baik-baik, ya!
Apa itu digital marketing plan?
Sebuah rencana yang jelas akan mendorong perusahaan memilih strategi paling tepat untuk pelaksanaan digital marketing. Rencana tersebut nantinya membantu perusahaan agar tetap terkoneksi baik dengan audiens hingga meningkatkan penjualan.
Lalu, sebenarnya apa sih rencana digital marketing itu? Menurut Terakeet, digital marketing plan merupakan bentuk dokumen atau rencana tertulis yang memetakan tujuan pemasaran digital secara strategis guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Cakupan dari digital marketing plan juga beragam. Mulai dari tujuan bisnis, strategi digital, analisis kompetitor, rancangan bujet, pemilihan saluran digital, dan lain-lain.
Hal-hal yang tidak boleh terlewatkan dalam rencana digital marketing antara lain:
- Tujuan bisnis jangka pendek, menengah, dan panjang
- Strategi komprehensif untuk mencapai masing-masing tujuan
- Digital marketing channel yang hendak dipakai
- Action plan dan development plan
- Investasi dan anggaran
- Timeline dan road map
Bayangkan sebuah digital marketing plan sebagai peta. Dari peta itu, perusahaan menjadi paham di mana tempat yang akan dituju dan bagaimana cara terbaik mencapai ke sana. Tanpa digital marketing plan, pemasaran berpotensi kurang efektif dan ada risiko membuang-buang dana yang belum tentu tepat guna.
Mengapa penyusunan rencana digital marketing penting?
Seperti sudah kamu pahami sebelumnya, rencana digital marketing ibarat sebuah peta yang memandu kegiatan pemasaran perusahaan. Tujuan utama dari adanya digital marketing plan adalah agar pemasaran berjalan efektif sekaligus efisien. Selain itu, perencanaan juga menyiapkan perusahaan dalam menghadapi risiko-risiko yang bisa saja muncul dalam pelaksanaannya.
Penyusunan rencana digital marketing menjadi sangat penting karena juga berpotensi meningkatkan keberhasilan sebuah bisnis. Pasalnya, perusahaan dapat lebih memahami target audiens lewat proses perencanaan ini. Maka, model atau bentuk pemasaran pun dapat menyesuaikan perilaku dan minat audiens.
Adanya digital marketing plan turut mendorong perusahaan dalam menyiapkan sumber daya manusia dengan lebih efisien. Kebutuhan tenaga untuk kegiatan pemasaran digital menjadi lebih jelas. Ini sangat membantu perusahaan mengefisiensikan anggaran untuk SDM.
Secara umum, ini beberapa alasan kenapa perusahaan butuh menyusun digital marketing plan:
- Mengarahkan tindakan perusahaan beserta seluruh karyawan untuk tujuan yang sama
- Memudahkan mengukur keberhasilan dalam bisnis
- Mendorong penyesuaian diri terhadap banyaknya perubahan dalam digital marketing
- Menghemat waktu dan energi
- Memahami audiens secara lebih mendalam
- Menaikkan penjualan
Komponen digital marketing plan
Dalam menyusun digital marketing plan, perusahaan harus memperhatikan komponen yang ada. Komponen ini biasanya merujuk pada saluran pemasaran yang hendak perusahaan pakai. Ini menjadi hal yang cukup penting dalam penyusunan rencana digital marketing.
Teman Belajar tentu sudah mengenal berbagai jenis channel dalam digital marketing. Yang paling populer biasanya adalah lewat media sosial. Namun, sebenarnya ada lho opsi lain yang bisa perusahaan coba.
1. Pemasaran konten
Salah satu komponen digital marketing ini bertujuan menarik para pelanggan dengan memberikan konten yang mereka sukai dan menyebarkannya lewat banyak saluran. Harapannya, pelanggan yang tertarik pada konten tersebut dapat melakukan tindakan lebih lanjut. Contohnya adalah membeli produk yang muncul pada konten.
Pemasaran konten bisa hadir dalam bermacam bentuk. Misalnya, studi kasus, blog, webinar, buletin, survei, tutorial, dan lain-lain.
Dalam pemasaran konten, yang terpenting adalah informasi mengenai produk tersampaikan dengan baik dan jelas ke pelanggan. Pelanggan harus tahu kenapa produk itu penting untuk masalah mereka sehingga harus membelinya.
2. Periklanan
Iklan menjadi penyokong penting dalam sebuah promo bisnis, terutama untuk great deals ataupun rilis produk baru. Maka, banyak perusahaan memasukkan periklanan dalam rencana digital marketing-nya.
Selain bagus untuk promo bisnis, iklan juga efektif dalam mendapatkan pelanggan lebih banyak serta meningkatkan penjualan. Nah, adanya internet dapat membantu perusahaan menjangkau audiens lebih luas. Iklan ini nantinya dapat berupa iklan di media sosial, iklan video, iklan seluler, dan lain-lain.
3. Pemasaran seluler
Komponen pemasaran digital selanjutnya ini cukup efektif untuk perusahaan jalankan. Apalagi hampir semua pelanggan di masa kini pasti sudah memakai smartphone. Ini jelas mempermudah perusahaan dalam melakukan promosi lewat seluler.
Pemasaran seluler banyak mengandalkan pengoptimalan konten, website, sampai email. Pengguna akses yang makin tinggi dari tahun ke tahun memperlebar potensi kesuksesan pemasaran seluler. Peluang sebuah konten dapat terlihat oleh pelanggan pun kian besar.
4. Email marketing
Sampai sekarang, beberapa perusahaan masih memanfaatkan email marketing sebagai saluran pemasaran. Bentuk bisnis yang paling banyak menggunakannya adalah e-commerce. Lewat email marketing, e-commerce lebih mudah mempromosikan campaign ke pelanggan.
Selain itu, email marketing juga memfasilitasi perusahaan dalam menentukan segmentasi audiensnya. Dengan begitu, pemasaran akan jauh lebih tepat sasaran. Perusahaan dapat memvariasikan isi email marketing lewat video, foto, atau copywriting yang menarik.
5. Social media marketing
Nah, komponen digital marketing yang ini banyak dipakai oleh perusahaan. Pengguna media sosial kian menjamur. Belum lagi waktu untuk mengakses media sosial pun tergolong tinggi.
Lewat social media marketing, perusahaan lebih mudah terhubung sekaligus berinteraksi dengan para pelanggan. Entah itu melalui Facebook, Instagram, X, TikTok, hingga YouTube. Dari situ, dapat terbentuk pula komunitas yang loyal terhadap suatu brand, lho.
Pada akhirnya, media sosial berpotensi menaikkan keuntungan perusahaan. Hanya saja, perusahaan harus jeli menentukan saluran mana yang paling tepat. Ini bisa berdasarkan profil, kebiasaan, serta minat audiens.
Baca Juga: 10 Metrik Penting yang Bisa Dilacak Oleh Google Analytics
Langkah penyusunan rencana digital marketing
Kamu sudah mengetahui apa itu digital marketing plan, kenapa itu penting, dan apa saja komponen yang mesti perusahaan tahu. Kini, kamu memasuki bagian penting dari topik tersebut: seperti apa sih penyusunan rencana digital marketing itu?
Melansir dari Terakeet, setidaknya ada sembilan langkah yang akan perusahaan lakukan dalam menyusun digital marketing plan. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan tujuan digital marketing dan bisnis
Dengan tujuan pemasaran digital yang jelas dan terukur, perusahaan dapat berupaya mencapai apa yang diinginkan. Dalam menetapkan tujuan, perusahaan sebaiknya membuatnya dengan lebih ringkas dan jelas. Kuncinya adalah harus ada angka dan jangka waktu tertentu untuk mengukur kemajuan atau progress yang ada nantinya.
Sebagai contoh, sebaiknya perusahaan menghindari kalimat tujuan seperti ini:
- Memperbarui sistem lead generation
- Meningkatkan konversi
- Meningkatkan kepuasan pelanggan secara digital
Sekilas tujuan-tujuan tadi memang bagus, tetapi tidak ada tolak ukur yang jelas. Perusahaan akan kesulitan mengukur hasil dari digital marketing, bahkan tidak pasti juga akan mengambil langkah atau strategi seperti apa.
Contoh tujuan yang lebih jelas misalnya: meningkatkan web traffic dalam waktu 12 bulan ke depan. Adanya tenggat waktu akan mendorong perusahaan membuat strategi lebih spesifik dan nyata. Misalnya, membuat konten berkualitas, optimasi SEO, dan lain-lain.
2. Tentukan segmentasi audiens dan persona pelanggan
Selain menetapkan tujuan pemasaran digital, perusahaan juga harus menentukan audiens yang akan ditarget. Segmentasi audiens nantinya harus berlanjut dengan membangun buyer persona yang tepat. Dengan begitu, campaign dari pemasaran digital dapat berjalan lebih efektif.
Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam membangun buyer persona:
- Jenis kelamin
- Usia
- Lokasi
- Pekerjaan
- Minat atau kegemaran
- Masalah yang umum dihadapi
- Dan lain-lain
Tujuan perusahaan menciptakan buyer persona adalah untuk memahami pikiran target audiens. Saat bisa memahami masalah dari kacamata mereka, perusahaan lebih mudah menyiapkan strategi pemasaran yang sesuai.
3. Lakukan analisis kompetitor
Jika perusahaan ingin tahu apakah strategi pemasarannya nanti efektif atau tidak, hal pertama yang mesti dilakukan adalah mengenali pesaing. Analisis kompetitor sangat penting dalam penyusunan rencana digital marketing. Analisis ini memungkinkan perusahaan dalam mengidentifikasi kompetitor, menghitung pangsa pasar, hingga memiliki strategi yang hendak dijalankan.
Hal-hal yang harus perusahaan pertimbangkan saat melakukan analisis kompetitor antara lain:
- Segmen audiens seperti apa yang mereka targetkan?
- Digital marketing channel apa saja yang mereka pakai?
- Apa kekuatan mereka?
- Apa kelemahan mereka?
- Seperti apa posisi mereka di pasar?
- Bentuk bahasa seperti apa yang mereka gunakan ke pelanggan?
- Seperti apa brand personality mereka?
Analisis kompetitor yang menyeluruh dapat memberikan gambaran bagi perusahaan dalam merancang langkah untuk mengungguli mereka. Perusahaan bahkan bisa mengadaptasi cara kompetitor dan memberikan inovasi di dalamnya.
Bagian kelemahan kompetitor boleh perusahaan manfaatkan sebagai celah untuk menarik lebih banyak audiens. Misalnya, kompetitor ternyata tidak punya ranking teratas dalam mesin pencari dengan kata kunci tertentu. Maka, perusahaan dapat melakukan optimasi SEO sebaik mungkin agar unggul pada area tersebut.
4. Lakukan analisis SWOT
Analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, threats) menjadi langkah yang paling umum dan tidak boleh terlewatkan. Ini akan memberikan gambaran kerangka kerja mengenai analisis bisnis perusahaan terhadap para pesaing.
Bentuk analisis ini manfaatnya benar-benar untuk jangka panjang. Proses ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil, melihat potensi pertumbuhan bisnis, serta menyiapkan diri dalam menghadapi ancaman.
Perusahaan dapat memulai dari menganalisis kekuatan bisnis. Apa yang jadi keunggulan dalam produk dibandingkan dengan kompetitor? Hal terbaik apa yang bisa perusahaan lakukan? Sumber daya seperti apa yang sudah perusahaan miliki?
Selanjutnya, perusahaan perlu juga mencermati kelemahannya. Elemen bisnis mana yang tidak berjalan lancar? Hal-hal apa yang berdampak pada penurunan penjualan? Pada bagian apa perusahaan bisa kalah dari pesaing?
Lalu, cermati peluang yang mungkin tersedia bagi perusahaan. Tren pasar seperti apa yang dapat dimanfaatkan? Teknologi baru apa yang belum sanggup digunakan kompetitor? Apakah ada segmentasi yang bisa diperluas pelayanannya?
Terakhir, identifikasi potensi ancaman dalam bisnis. Mampukan kompetitor mencuri pangsa pasar perusahaan? Apa yang berpeluang menghambat bisnis? Akankah ada potensi kerugian besar terjadi?
Data-data dari analisis SWOT tadi akan menjadi pedoman dalam penyusunan rencana digital marketing. Semua data yang ada akan tersusun menjadi rencana strategis untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
5. Hitung rencana anggaran digital marketing
Langkah berikutnya dalam menyusun digital marketing plan adalah menghitung estimasi anggaran. Bujet akan sangat menentukan berapa banyak yang mesti perusahaan keluarkan untuk melaksanakan aktivitas pemasaran digital. Selain itu, tim yang ada juga harus cermat dalam memilih strategi agar tidak terkesan membuang-buang anggaran saja.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi anggaran digital marketing antara lain:
- Pendapatan
- Posisi perusahaan dalam industri tersebut
- Hasil pemasaran sebelumnya
- Sasaran
- Profitabilitas strategi, taktik, atau campaign
Contoh poin-poin penting dalam perencanaan anggaran:
- Berapa alokasi dana untuk brand awareness campaign?
- Seperti apa bentuk campaign untuk penawaran khusus?
- Berapa dana yang mesti dibelanjakan untuk SEO, PPC, dan lain-lain?
Sangat penting untuk menentukan anggaran terlebih dahulu, tetapi perusahaan tetap mesti fleksibel. Jika perusahaan mendapati sebuah campaign tidak menghasilkan ROI positif, ada baiknya menghentikan campaign tersebut. Tambahkan alokasi dana untuk campaign yang berjalan baik agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal pula.
6. Pilih saluran pemasaran yang tepat
Sebelum mengembangkan strategi digital marketing, jangan lupa tentukan dulu saluran pemasarannya. Dalam memilih saluran digital yang ada, perusahaan biasanya perlu mempertimbangkan audiens, tujuan, serta anggarannya.
Katakanlah sebuah perusahaan ingin meningkatkan web traffic sebesar 30%. Cara paling efektif adalah dengan PPC. Hanya saja, Google Adwords bisa jadi cukup mahal biayanya.
Untuk meningkatkan ROI, perusahaan bisa beralih ke saluran digital yang lebih hemat biaya. Misalnya, SEO dan content marketing. Memang kedua saluran tersebut butuh waktu lebih lama untuk menunjukkan hasil signifikan, tetapi patut pertimbangkan dari segi biaya. Selain itu, strategi SEO lebih cocok untuk progress yang sifatnya berkelanjutan alias jangka panjang.
Selain dari sisi biaya, perhatikan pula bagaimana kebiasaan dari audiens. Perusahaan harus mencermati pada saluran mana audiens banyak menghabiskan waktunya. Pertimbangkan juga untuk memilih media sosial mengingat tren dari saluran itu kian melesat akhir-akhir ini.
Yang paling penting, perusahaan tidak boleh berasumsi audiens tidak peduli pada bagus tidaknya sebuah konten. Akhir-akhir ini, konten berkualitas jauh lebih diminati audiens, lho.
7. Kembangkan strategi pemasaran digital
Setelah menentukan saluran yang tepat, barulah perusahaan mengembangkan strategi dan taktik pemasaran digital lewat saluran tersebut. Ingat, saluran digital akan menentukan bagaimana sebuah strategi akan dirumuskan.
Misalnya, perusahaan memilih fokus pada optimasi mesin pencari. Maka, hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan riset kata kunci. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kualitas konten agar makin menarik bagi audiens.
Untuk memenangkan kompetisi di digital marketing, perusahaan harus benar-benar menyiapkan strategi yang tepat. Mempelajari strategi dari kompetitor bisa jadi perlu dilakukan untuk terus mengembangkan taktik terbaik.
8. Buat marketing calendar
Marketing calendar sebenarnya membantu perusahaan memetakan strategi secara lebih tepat. Tujuannya agar rencana yang telah ada dapat terlaksana secara efektif alias tidak tertunda-tunda. Marketing calendar juga mengarahkan perusahaan agar tetap konsisten melakukan strategi sampai mencapai tujuan.
Perusahaan bisa memetakan strategi setidaknya selama 12 bulan sebelumnya, lalu membagi kegiatan per bulannya. Ini nanti menjadi kerangka kerja keseluruhan bagi tim sehingga masing-masing orang dapat menyiapkan tugas dan pekerjaannya sebaik mungkin.
Yang tidak boleh terlupakan, perusahaan tetap mesti realistis dalam membuat marketing calendar. Pastikan tiap orang memahami tugasnya dengan porsi yang tidak berlebihan pula. Beri ruang untuk hal-hal tak terduga dan siapkan rencana untuk mengantisipasinya.
Untuk memantau marketing calendar berjalan dengan baik, perusahaan dapat memanfaatkan beberapa tools pendukung. Misalnya, Trello, Asana, Contently, dan lain-lain. Tools ini juga mempermudah kerja tim sehingga setiap aktivitas berjalan tepat waktu.
9. Ukur hasil pemasaran dan KPI
Penyusunan rencana digital marketing akan berakhir dengan mengukur hasil yang ada melalui definisi metrik dan KPI. Perusahaan akan membandingkan hasil dari upaya pemasaran digital dengan tujuan awal yang ditetapkan. Andai hasilnya kurang memuaskan, strategi yang telah ada mesti disesuaikan dan dioptimalkan kembali.
Setiap saluran pemasaran digital yang ada harus dievaluasi dan diukur sebaik mungkin. Tujuannya agar perusahaan dapat mengidentifikasi area mana yang mesti dikembangkan atau bahkan sebaiknya dihentikan.
Pelatihan digital marketing untuk perusahaan
Sekarang Teman Belajar jadi paham nih bahwa proses penyusunan rencana digital marketing cukup kompleks. Maka dari itu, kemampuan digital marketing dalam sebuah tim harus benar-benar mumpuni. Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki sumber daya dengan kapasitas yang cukup untuk menjalankan digital marketing.
Salah satu solusi yang dapat perusahaan coba adalah dengan mengadakan digital marketing training. Di tengah melesatnya perkembangan digital, rasanya pelatihan semacam ini sangat perlu, ya. Apalagi persaingan dengan kompetitor pun kian ketat.
Belajar Lagi memiliki program Corporate Training dengan salah satu program menarik, yakni Digital Skill. Program ini berfokus pada peningkatan digital skill karyawan agar lebih cepat beradaptasi dengan tren digital saat ini. Topik kelas yang paling diminati salah satunya adalah tentang Digital Marketing.
Buat perusahaan yang tertarik membuat pelatihan bersama Belajar Lagi, boleh langsung cek saja di website Belajar Lagi, ya! Corporate Training menyediakan dua metode, yakni bootcamp (online) dan workshop (online/ offline). Perusahaan bisa memilih sesuai kebutuhan dan pastinya metode belajarnya menyenangkan semua, kok!
Yuk, tingkatkan kemampuan digital marketing perusahaan bersama Belajar Lagi! Pelatihan seperti ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin meningkatkan bisnis melalui digital marketing, lho.
Baca Juga: Pemula Wajib Simak! Berikut Rekomendasi Pelatihan Digital Marketing Gratis
Kesimpulan
Penyusunan rencana digital marketing atau digital marketing plan sangat penting sebagai dasar dalam melakukan upaya pemasaran. Digital marketing plan ibarat peta bagi perusahaan yang akan menjadi pemandu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, proses menyusun rencana digital marketing tidak boleh sembarangan.
Hal-hal penting yang harus perusahaan ingat dalam menyusun rencana adalah menentukan tujuan pemasaran dan segmentasi audiens. Setelah itu, perusahaan harus melakukan analisis kompetitor dan SWOT. Selanjutnya, pertimbangkan pula untuk memilih saluran pemasaran digital beserta estimasi anggaran yang diperlukan.
Setelah langkah-langkah tadi, perusahaan bisa memulai mengembangkan strategi sekaligus memasukkannya dalam marketing calendar. Yang terakhir adalah mengukur hasil dari semua upaya yang dilakukan. Evaluasi ini penting untuk menentukan strategi mana yang masih bisa dikembangkan atau sebaliknya, harus dihentikan.