Bagaimana jadinya jika menerapkan strategi brand marketing dan advertising? Maka hasilnya adalah performance marketing.
Bagi orang awam, istilah ini bisa membingungkan karena tidak ada arti yang tersirat secara langsung dari penyebutan dua kata tersebut. Meskipun istilahnya tidak umum, tapi nyatanya peran seorang performance marketing sangat krusial dalam pertumbuhan perusahaan, lho.
Secara singkatnya, marketing yang satu ini adalah gabungan dari dua strategi yang sudah pernah ada sebelumnya.
Penasaran dengan pemasaran berbasis performa tersebut? Simak penjelasan lengkap yang akan disampaikan di bawah ini, yuk!
Pengertian Performance Marketing
Mengutip YellowHead, performance marketing mengacu pada pemasaran dan periklanan online di mana penyedia layanan mendapatkan bayaran ketika tujuan bisnis berhasil terpenuhi..
Selain itu, performance marketing dapat mencakup berbagai macam aktivitas yang terukur. Pengiklan dan pemasar dapat mengukur keberhasilan pekerjaan mereka dan membuat keputusan cerdas berdasarkan kinerja kampanye mereka.
Mereka dapat melihat apa yang telah dan belum berhasil untuk mereka, dampaknya terhadap keseluruhan penjualan mereka (online dan offline), dan mengoptimalkannya.
Berbeda dengan pemasaran konvensional, jenis marketing ini digunakan secara khusus untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user, sambil mengaitkan ROI dari setiap aset, kampanye, atau aktivitas perusahaan.
Performance marketing sendiri mencakup native advertising, sponsored advertising, affiliate marketing, social media advertising, dan search engine marketing (SEM).
Dengan hanya membayar ketika ada tindakan yang diambil oleh user, biaya yang dikeluarkan oleh advertiser tidak terbuang sia-sia. Pasalnya, mereka sudah mendapatkan hasilnya terlebih dahulu sebelum harus membayar sepeser pun.
Cara kerjanya mirip seperti penggunaan kartu kredit. Pengguna kartu hanya perlu membayar pada tanggal tertentu, ketika mereka sudah membeli sesuatu menggunakan kartu tersebut.
Dengan strategi seperti ini, aktivitas periklanan bisa memberikan dampak secara langsung dan signifikan terhadap performa dan tujuan bisnis secara menyeluruh.
Pengiklan akan fokus untuk melakukan optimasi campaign supaya bisa menghasilkan konversi dalam jumlah yang lebih banyak melalui uji coba dan mengambil keputusan berdasarkan data.
Perbedaan Performance Marketing dan Affiliate Marketing
Beberapa orang berpikir bahwa performance marketing dan marketing afiliasi adalah satu dan sama, tetapi kenyataannya adalah marketing afiliasi adalah bentuk performance marketing.
Contoh paling umum dari marketing afiliasi adalah ketika pengiklan menempatkan iklan spanduk di situs web lain. Misalnya, terkait dengan produk atau layanan (yaitu Google Adsense).
Ini berarti brand mendapatkan eksposur ke audiens yang sama sekali baru dan kesempatan untuk membawa audiens ke situs web audiens.
Contoh umum lainnya melibatkan perusahaan yang bermitra dengan influencer untuk mempromosikan brand dan produk atau layanan beranda, seperti melalui kontes yang membantu menghasilkan pendaftaran.
Brand kemudian dapat melihat jumlah registrasi dan memberi kompensasi kepada influencer sesuai dengan hasil.
Jenis digital marketing ini juga dikenal sebagai pay-per-click (PPC) atau iklan pencarian berbayar, dan menggunakan iklan asli melalui hasil pencarian bersponsor untuk menggabungkannya dengan jenis digital marketing lainnya.
SEM atau marketing pencarian berbayar berkaitan dengan saat pengiklan menawar kata kunci dan membayar untuk klik yang kamu dapatkan pada iklan yang diposting di mesin pencari seperti Google, Yahoo, dan Bing.
Keunggulan Penggunaan Performance Marketing
Lantas, mengapa performance marketing ini banyak diminati? Berikut ini adalah beberapa keunggulan serta manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menjalankan marketing berbasis performa.
1. Iklan Bertarget
Keunggulan yang akan didapat pertama kali saat mengaplikasikan marketing yang satu ini adalah iklan yang lebih bertarget. Artinya, pengiklan tidak menayangkan iklan kepada semua orang yang ada di internet.
Namun ada beberapa kriteria tertentu dari orang-orang yang akan melihat iklan produk milikmu. Kriteria seperti apa yang dimaksud?
Tentu disesuaikan dengan target pasar yang diinginkan. Penayangan bisa diatur targetnya berdasarkan minat dan perilaku calon konsumen, jenis gadget yang dipakai, jenis kelas, usia, dan lokasi.
2. Performa Terukur
Ketika sudah menayangkan iklan yang bertarget, aktivitas dari iklan tersebut jelas akan lebih terukur.
Pengiklan bisa memantau data performanya, mulai dari jumlah orang yang melihat tayangan iklan, jumlah klik, hingga jumlah sales atau penjualan yang terjadi dari iklan tersebut.
Data yang ditampilkan begitu lengkap, bahkan kamu bisa mengetahui berapa banyak orang yang menonton iklan melebihi 75% durasi total. Adanya data ini memudahkan kamu untuk melakukan pengukuran terhadap keberhasilan iklan tersebut.
Selanjutnya evaluasi bisa dilakukan untuk mengetahui berbagai kekurangan dari iklan yang sudah tayang. Tentu setelah itu kamu bisa mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan optimasi supaya hasilnya lebih maksimal.
3. Dibayar Setelah Terjadi Aksi
Keuntungan menerapkan performance marketing adalah lebih hemat budget. Pasalnya, kamu hanya akan berkewajiban melakukan pembayaran jika terjadi aksi yang diinginkan. Ini tergantung pada jenis aksi yang kamu pilih.
Berbeda dengan media periklanan tradisional seperti iklan TV, radio, atau billboard yang mengharuskan kamu membayar di awal. Tidak peduli apakah akan terjadi konversi atau tidak dari iklan tersebut.
4. KPI yang lebih optimal
Indikator Kinerja Utama (atau umum disebut sebagai KPI) memainkan peran penting dalam melihat apakah suatu kampanye brand telah berhasil mencapai tujuannya.
Performance marketing memungkinkanmu untuk langsung menarget matriks KPI seperti: meningkatkan retensi pelanggan, meningkatkan penjualan, meningkatkan tingkat konversi, dan lain sebagainya. Enak kan kalau sudah tepat sasaran begini?
5. Diversifikasi sumber penghasilan
Performance marketing memungkinkan pengiklan untuk dengan cepat beralih dari satu platform ke platform lainnya ketika memang hasilnya tidak memuaskan.
Situasi ini sangat menguntungkan karena artinya kamu tidak perlu terus menguras budget iklan untuk saluran yang terbukti kurang oke. Ada banyak opsi lain yang bisa dicoba untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah lebih banyak.
Strategi Performance Marketing
Setiap perusahaan memiliki tujuan dan kebutuhan masing-masing. Ada perusahaan yang berjalan jika mendapatkan revenue (self-funded). Namun, ada juga perusahaan yang memiliki investor sehingga ada berbagai macam target lain yang harus dicapai sesuai kesepakatan.
Nah, tugas performance marketing adalah mencapai target yang sudah ditentukan tersebut.
Dilansir dari Taboola, berikut adalah beberapa target kampanye yang paling umum dalam performance marketing:
1. Cost Per Click (CPC)
Kamu sebagai pengiklan akan membayar berdasarkan berapa kali iklan diklik oleh pengunjung. Ini adalah matriks yang pas untuk mengarahkan lalu lintas ke website-mu.
2. Cost Per Mille (CPM)
Metriks ini menggunakan jumlah penayangan sebagai ukuran. Dengan CPM, kamu akan membayar platform untuk setiap seribu tampilan iklan. Jadi misalnya ada 10.000 penayangan, kamu akan membayar 10 kali tarif yang telah ditetapkan.
3. Cost Per Acquisition (CPA)
Dengan matriks ini, kamu sebagai pengiklan akan membayar ketika konsumen menyelesaikan tindakan tertentu. Kalau cuma sampai setengah jalan, ya kamu tak perlu membayar!
Tindakan yang dimaksud dapat berupa melakukan pembelian, membagikan informasi ke kontak yang dimiliki, mengunjungi blog-mu, dan sebagainya.
4. Cost Per Sales (CPS)
Dengan CPS, kamu hanya perlu membayar ketika terjadi penjualan yang didorong oleh iklan. Sistem ini juga biasa digunakan dalam pemasaran afiliasi. Link iklannya biasanya unik untuk setiap gawai pengguna, sehingga platform bisa melakukan pelacakan tindakan.
5. Cost Per Leads (CPL)
Mirip seperti CPS, dengan CPL kamu hanya membayar saat ada pengguna yang mendaftar (sign up). Misalnya meminta mereka untuk mendaftar di mailing list maupun webinar.
CPL biasanya dapat menghasilkan prospek, sehingga kamu bisa melakukan follow-up ke pelanggan dan mendorong terjadinya penjualan.
6. ROAS (Return On Ad Spend)
ROAS merupakan metrik yang paling krusial di dalam digital ads, terutama jika kamu berkecimpung di dunia e-commerce dimana nilai transaksi adalah yang utama.
ROAS adalah perbandingan antara biaya iklan dengan hasil transaksi yang didapatkan.
Umumnya ROAS yang baik memiliki nilai di atas 1, atau jumlah nilai transaksi yang didapatkan lebih dari nilai biaya iklan yang dibayarkan. Semakin tinggi ROAS, semakin efektif pula periklanan yang dilakukan.
Cara Kerja Performance Marketing
Dalam performance marketing, pengiklan menempatkan iklan mereka di platform tertentu dan kemudian membayar berdasarkan kinerja dari iklan yang dipasang.
Namun, sebelum sampai ke tahap “membayar”, ada tahapan cara kerja yang umumnya dilalui oleh performance marketing. Simak langkah-langkahnya berikut ini!
Langkah 1: Tetapkan tujuan kampanye
Sebelum mengukur keberhasilan kampanye apapun, penting untuk menetapkan sasaran kampanye yang kamu jalankan. Apakah agar menghasilkan kesadaran brand? Atau menjual produk? Atau memperoleh banyak kunjungan?
Penetapan tujuan sebelum peluncuran kampanye iklan adalah dasar dari performance marketing.
Banyak platform iklan mengharuskanmu untuk menetapkan sasaran sebelum membuat iklan.
Formulir sasaran ini akan memintamu untuk menentukan dimana iklan akan ditampilkan, siapa audiens targetnya, dan faktor-faktor lain yang relevan. Semakin jelas deskripsi, semakin besar pula potensi suksesnya.
Untuk mempermudah, berikut ini adalah tujuan performance marketing terpopuler:
- Kesadaran brand
- Mendatangkan traffic website
- Pemasaran ulang atau penargetan ulang
- Menaikkan engagement
- Memperoleh lead
- Penjualan
Langkah 2: Pilih saluran
Dalam performance marketing, kamu sangat disarankan untuk melakukan diversifikasi saluran yang digunakan. Hal ini akan membantumu dalam menyebarkan eksposur dan jangkauan kampanye. Peluang suksesnya pun lebih besar dibandingkan jika hanya eksklusif di satu channel.
Dalam praktiknya, ada empat grup yang bergerak bersamaan. Berikut ini penjelasannya:
- Advertiser atau Retailer
Grup yang pertama adalah advertiser atau retailer. Yang termasuk dalam kelompok atau grup ini adalah para pemilik bisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasanya melalui affiliate partner atau publisher.
- Affiliate
Affiliate merupakan grup kedua dalam strategi marketing ini yang perannya adalah mempromosikan jasa atau produk milik advertiser. Ada berbagai macam bentuk affiliate, mulai dari media sosial yang dikelola oleh influencer, situs review produk, hingga blog.
- Affiliate Network
Berikutnya ada affiliate network atau bisa disebut juga dengan third party tracking platform. Peran dari platform ini tidak kalah penting karena menjadi penghubung atau jembatan antara para retailer dengan affiliate.
- Affiliate Manager
Grup yang terakhir bernama affiliate manager atau outsourced program management companies (OPM). Biasanya berupa perusahaan agensi yang menyediakan dan mempersiapkan kebutuhan advertiser maupun affiliate.
Langkah 3: Buat dan luncurkan kampanye
Performance marketing mayoritas berkutat di kegiatan pembuatan kampanye. Di dalamnya mencakup aktivitas: mengidentifikasi audiens target, memahami poin dan keinginan mereka, serta menyusun iklan dan pesan yang menarik untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Semakin kamu memahami audiens target dan bagaimana produk atau layananmu dapat menarik perhatian mereka, semakin mudah pula pekerjaanmu ke depannya.
Satu lagi, perhatikan aspek teknis kampanye. Cek pengaturan seperti apa yang paling sesuai. Misalnya terkait ukuran iklan, batas karakter copywriting, maupun gambar yang akan disematkan. Perhatikan juga karakteristik masing-masing platform.
Langkah 4: Monitor dan optimalkan kampanye
Percaya tidak percaya, pekerjaanmu sebagai performance marketer sebenarnya dimulai setelah peluncuran.
Kampanye-kampanye tersebut akan mulai menghasilkan data yang dapat disimak saat mereka sudah aktif dan berjalan. Pantau analytics dan matriks untuk menentukan sumber lalu lintas mana yang berkinerja terbaik, lalu alokasikan dana iklan yang proporsional.
Gunakan kampanye performance marketing tidak hanya untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk mengidentifikasi saluran, audiens, dan tujuan kampanye terbaik bagi bisnismu.
Langkah 5: Waspadai kegagalan
Seperti halnya kampanye pemasaran apa pun, ada beberapa tantangan dan potensi kegagalan yang bisa datang dengan performance marketing. Misalnya:
- Keamanan brand
- Komplain
- Peraturan privasi
- Klik palsu dan lalu lintas bot
- Penipuan platform dan transparansi penempatan iklan
Salah satu cara untuk mengurangi potensi masalah sejak awal adalah dengan memfokuskan sumber daya yang ada pada jaringan dan platform periklanan berkualitas tinggi.
Dengan begitu, masalah seperti keamanan merek dan privasi data biasanya sudah ditangani secara lebih bertanggung jawab dan andal.
Channel Performance Marketing yang Populer
Berikut ini adalah saluran performance marketing yang paling populer di dunia, yaitu:
1. Iklan Display
Iklan ini biasanya menyertakan elemen visual dengan copy dan tautan ke halaman web tempat pengguna dapat dikonversi menjadi prospek atau pembeli. Iklan jenis ini biasanya berbentuk banner yang diletakkan di layout website.
Dengan menggunakan platform periklanan online seperti Google Ads, kamu dapat menargetkan iklan display kepada pengguna berdasarkan minat, demografi, maupun aktivitas onlinenya.
Karena ia merupakan salah satu performance marketing, kamu hanya akan membayar bila seseorang mengklik iklan, melakukan konversi, ataupun melakukan tindakan lain yang telah dipilih sebelumnya.
2. Konten Sponsor
Konten sponsor merupakan kombinasi periklanan online dan pemasaran konten. Ia melibatkan pembuatan konten seperti postingan blog/video/podcast/dan sebagainya. Konten ini biasanya berbentuk seri dan terbit secara berkala sesuai dengan perjanjian.
Konten sponsor sekilas akan terlihat mirip dengan konten lainnya di situs web tetapi ia mempunyai beberapa indikasi bahwa itu ada iklan di dalamnya. Umumnya pemilik web/channel akan menyertakan hashtag “sponsored”.
Kaitannya dengan performance marketing, kamu sebagai pengiklan akan membayar mereka sejumlah kunjungan di artikel yang sponsori atau berapa kali pengunjung mengeklik tautan maupun menggunakan kode kupon khusus di website brand.
3. Iklan Media Sosial
Dengan performance marketing, kamu bisa menjangkau audiens yang lebih luas di media sosial.
Iklan media sosial menawarkan berbagai format iklan, model pembayaran, hingga opsi penargetan. Belum lagi ada satu faktor utama: jumlah jangkauan audiens.
Seperti jenis iklan online lainnya, kamu dapat menargetkan jenis pengguna tertentu dengan kampanye yang dijalankan. Dengan demikian, kamu bisa hadir di feeds orang-orang yang bahkan tidak follow akunmu.
4. Iklan Mesin Pencari
Kamu juga bisa menempatkan iklan di mesin pencari. Iklan ini sangat baik untuk meningkatkan visibilitas daring karena mayoritas pengguna internet memanfaatkan mesin pencarian untuk menelusuri bermacam hal.
Iklan jenis ini umumnya muncul di bagian atas halaman hasil mesin pencarian (SERP).
Terkait karakteristik, ia biasanya hanya berupa teks. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan ada variasi lain. Misalnya iklan Google Shopping yang menyertakan gambar turut ditampilkan di SERP.
5. Afiliasi
Pemasaran afiliasi adalah jenis pemasaran online di mana kamu akan menerima persenan pembayaran tiap kali berhasil mengirim prospek atau pelanggan baru ke web bisnis tertentu.
Afiliator akan mempromosikan produk atau layanan ini dengan memasang link khusus. Saluran ini bisa dibilang win-win solution, sebab kamu sebagai pengiklan dan afiliator akan sama-sama memperoleh benefit sesuai ketentuan yang disepakati di awal.
Prospek Jenjang Karier Performance Marketing
Sebagai seorang performance marketing specialist, tugas utamamu adalah membuat dan mengoptimasi kampanye berbayar agar menghasilkan lebih banyak konversi.
Umumnya, performance marketer akan melakukan serangkaian A/B testing untuk mengetahui mana metode yang terbaik dan mengambil keputusan berdasarkan data untuk keperluan marketing selanjutnya.
Setelah mengetahui beberapa informasi seputar performance marketing, berikut ini beberapa prospek dan jenjang karir dari seorang performance marketer:
- Performance Marketing Specialist
- Senior Performance Marketing
- Performance Marketing Lead
- Head of Digital Marketing
Cara Menjadi Performance Marketing Specialist
Menjadi performance marketing yang baik memang bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan strategi dan juga cara untuk menarik kepercayaan klien. Untuk mengetahui caranya, berikut ulasannya:
- Kuasai teknik dasar digital marketing, memperkuat pemahaman tentang dasar-dasar teknis terkait SEO, SEM, analytics, media sosial marketing, dan media sosial advertising.
- Kuasai berbagai macam tools digital marketing, strategi Performance Marketing dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari analisis, perencanaan, eksekusi, eksperimen, hingga evaluasi.
- Latih decision making skill untuk mengetahui cakupan dan identifikasi dari tiap platform, serta sistem baru untuk meningkatkan kinerja. Serta memilih metode yang paling optimal dan bisa digunakan lagi untuk keperluan marketing selanjutnya.
- Baca tren performance marketing, seorang marketer harus terus mengikuti tren pemasaran karena dapat berubah dari waktu ke waktu.
- Lakukan eksperimen, cobalah berbagai taktik Performance Marketing yang berbeda. Kemudian, analisis hasil strategi tersebut.
- Perluas koneksi, semakin banyak koneksimu, maka semakin banyak pula wawasan yang akan kamu dapatkan.
Rekomendasi Bootcamp Performance Marketing
Tak bisa dipungkiri, kemampuan performance marketing untuk berkarir di industri digital tidak akan sepenuhnya kamu dapatkan saat mengambil pendidikan formal.
Namun, kamu tetap bisa mempelajari skill ini melalui berbagai cara mulai dari otodidak dari berbagai sumber gratis di internet hingga mengikuti pelatihan atau bootcamp.
Untuk kamu yang kesulitan belajar secara otodidak, mengikuti bootcamp bisa menjadi jalan pintas terbaik. Dari sekian banyak bootcamp yang ada, berikut rekomendasi bootcamp yang bisa kamu ikuti!
1. RevoU
Rekomendasi bootcamp performance marketing yang pertama adalah RevoU. RevoU adalah bimbingan online yang menawarkan pelatihan di bidang industri digital.
Kamu akan belajar langsung dengan praktisi industri berpengalaman untuk mempercepat karir digital bersama dengan RevoU selama 14 minggu.
2. Purwadhika
Rekomendasi bootcamp performance marketing selanjutnya adalah Purwadhika. Purwadhika Digital Technology School atau yang biasa dikenal dengan nama Purwadhika merupakan salah satu pionir lembaga pendidikan di Indonesia yang berfokus pada dunia pendidikan teknologi digital.
Untuk menguasai ilmu digital marketing, kamu akan melewati tiga tahapan di Purwadhika. Ketiga tahapan tersebut adalah:
- Full Stack Digital Marketing Beginner
- Full Stack Digital Marketing Intermediate
- Specialist Class
3. Course-Net
Course-Net adalah lembaga pendidikan teknologi informasi, yang memiliki pengajar (coach) kelas dunia. Kamu akan dibimbing bertahap mulai dari paling dasar.
Pada rekomendasi bootcamp performance marketing yang satu ini, kamu akan dibimbing oleh seorang coach yang merupakan praktisi langsung di dunia industri, memiliki sertifikasi internasional dan prestasi di tingkat dunia. Jadi bukan hanya secara teoritis saja.
Kesimpulan
Itu dia penjelasan lengkap seputar performance marketing, cara kerja strategi di dalamnya, serta manfaat menggunakannya.
Dapat disimpulkan bahwa seperti namanya, performance marketing adalah praktik pemasaran yang didasarkan pada performa pemasaran online dan apa yang dihasilkan perusahaan.
Performance marketing merupakan strategi pemasaran paling populer yang memiliki banyak kelebihan. Jika kamu memiliki bisnis atau usaha, tidak ada salahnya untuk mencoba menerapkan strategi pemasaran yang satu ini.