Tujuan personal branding tentu mengarah ke hal-hal yang positif. Ini karena personal branding menyangkut mengenai bagaimana kita sebagai “seseorang” dilihat oleh “seseorang lainnya.”
Maka tak heran jika seseorang berusaha membangun tujuan personal branding sebaik mungkin.
Ditambah lagi dengan adanya media sosial. Kini, membangun dan menunjukkan personal branding bukan lagi hal yang sulit. Asalkan dapat menentukan audiens yang tepat, personal branding bisa sangat berpengaruh, lho.
Nah, agar lebih memahami tentang tujuan personal branding, tak ada salahnya kamu simak informasi di bawah ini. Ingat dicatat ya!
Mengenal Tujuan Personal Branding
Mengutip sebuah artikel dari Forbes, baik seseorang adalah seorang karyawan atau pengusaha, mengembangkan personal branding adalah hal yang bisa menunjukkan “nilai” dan “jati diri” kepada orang lain. Atau dalam hal pekerjaan adalah klien serta HRD.
Jadi, bisa dikatakan bahwa personal branding adalah proses merancang strategi untuk mempengaruhi persepsi publik terhadap seseorang.
Agar lebih jelas, berikut ini penjelasan mengenai tujuan personal branding. Semoga menginspirasimu dan membuatmu mulai membangunnya, ya!
1. Meningkatkan Kredibilitas
Kredibilitas seseorang merupakan hal yang mempengaruhi kehidupannya. Tidak hanya dalam aspek sosial, tapi juga bisnis. Maka tak heran bila ini menjadi salah satu tujuan personal branding.
Tak banyak tahu bahwa kepercayaan dan keahlian merupakan komponen penting dari kredibilitas. Keahlian yang kamu miliki dan diakui oleh orang lain bukan hanya menimbulkan decak kagum atau rasa hormat, melainkan juga kepercayaan.
Apabila nilai personal branding tersebut dapat kamu terapkan di kehidupan nyata, secara otomatis kredibilitas akan meningkat.
Sebagai contoh, kamu memiliki kemampuan desain yang mumpuni, tetapi belum terbukti dan diakui, tentunya kredibilitas akan rendah. Lain halnya jika kamu memaksimalkan kemampuan tersebut dengan mengikuti berbagai kompetisi.
Meskipun gagal meraih juara pertama, kamu telah berhasil mengukir prestasi, menunjukkan dan membuktikan nilai diri, serta mendapat pengakuan.
Berbekal hal tersebut, kamu bisa membangun personal branding yang kuat. Makin tinggi nilai kualitas diri kamu, makin tinggi pula kredibilitas kamu di mata publik.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Selain membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kamu, tujuan personal branding juga membuat kamu lebih percaya terhadap kemampuan diri.
Dampaknya, kamu akan lebih termotivasi untuk mengasah kemampuan dan keterampilan.
Pemahaman kamu mengenai keunikan diri dan nilai positif juga akan lebih berkembang. Hal ini efektif membantu mengoptimalkan kekuatan kamu meraih karier atau tujuan yang diinginkan
Semakin tinggi rasa percaya diri, kamu akan lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Bahkan, kamu tak akan merasa terbebani ataupun tertekan saat dihadapkan pada situasi sulit.
Ketika reputasi terbentuk dengan baik, orang-orang akan merasa nyaman untuk bekerja sama ataupun memberikan kepercayaan pada kamu.
3. Membangun Koneksi
Tujuan personal branding yang kamu bentuk tidak hanya bisa membantu membangun koneksi di bidang spesialisasi kamu saja, tetapi juga koneksi di bidang lainnya.
Ketika kamu memantapkan diri untuk membangun reputasi, kamu bisa mendapatkan lebih banyak eksposur dan kesempatan di masa depan.
Di era digital ini, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk membangun koneksi dan menambah kenalan tanpa batas.
Selama yakin dengan kemampuan dan nilai diri, kamu bisa mengembangkan sayap hingga ke ujung dunia. Makin kuat koneksi yang kamu bangun, makin besar peluang yang akan menghampirimu.
Dengan koneksi yang luas, kamu juga akan lebih mudah mencapai tujuan besar dalam hidup, seperti meraih karir gemilang, dikenal hingga skala internasional, atau menjadi sosok penting yang berpengaruh.
4. Memperluas Jaringan
Salah satu hal umum yang akan kamu dapatkan dari membangun citra diri adalah mendapatkan koneksi atau jaringan yang luas.
Hal ini semakin benar di era media sosial di mana kamu dapat terhubung dengan banyak orang dengan mudah.
Ketika orang lain mengetahui keunggulan dan nilai diri kamu, secara otomatis daya jual kamu meningkat. Alhasil, kamu akan dianggap sebagai salah satu orang yang potensial untuk diajak bekerja sama.
Semakin banyak kamu bertemu orang-orang, jaringan baru akan tercipta secara otomatis. Selain itu, tujuan personal branding ini juga akan membantumu makin dikenal luas.
5. Memperkuat Bisnis
Jika kamu memiliki bisnis, maka tujuan personal branding berikutnya adalah mampu memperkuat bisnis yang kamu jalankan.
Pasalnya, personal branding dapat meningkatkan integritas bisnis di mata calon konsumen, pelanggan setia, pesaing, hingga rekan bisnis.
Personal branding memberikan manfaat berupa kemudahan dalam menggaet calon pelanggan, memaksimalkan strategi pemasaran, membangun jaringan, dan koneksi bisnis.
Mengingat sebagian besar calon konsumen cenderung memilih merek yang sudah dikenal luas, dengan nama dan citra baik kamu, bisnis yang dijalankan akan lebih cepat berkembang.
Ketika orang-orang sudah mengetahui kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan, mereka tidak akan segan membelinya.
Berkat personal branding, kamu bisa membangun kerajaan bisnis dan meraih keuntungan finansial tanpa batas.
6. Menonjolkan Keunggulan Yang Dimiliki
Salah satu tujuan personal branding selanjutnya adalah menunjukkan keunggulan yang kamu miliki. Oleh karena itu, fokuslah pada kekuatan diri sehingga menjadi ciri khas yang diketahui oleh publik.
Melalui cara ini, orang lain akan mulai melihat kamu dengan segala kelebihan yang dimiliki. Keahlian kamu akan diakui, nama kamu akan dikenal luas.
Tak hanya itu saja, personal branding juga membantu memperjelas goals-mu. Misalnya, meraih posisi manajer sebelum usia 35 tahun, bekerja di perusahaan asing setelah lulus kuliah, menjadi ahli di bidang teknologi, atau memiliki bisnis pribadi dengan omzet ratusan juta setiap bulan.
Dengan citra diri yang baik, apapun tujuanmu akan lebih mudah terealisasi. Pasalnya, keunggulan yang kamu miliki akan memberikan nilai lebih di mata orang lain.
7. Lebih Fokus Terhadap Peluang Yang Ada
Lantaran berasal dari passion, nilai, tujuan, dan keterampilan, personal branding membantu kamu tumbuh menjadi unik.
Tujuan personal branding tentu adalah untuk membantu kamu meminimalisasi kelemahan dan memperbaiki kekurangan. Berkat personal branding, memenuhi banyak hal di kehidupan kamu akan terasa lebih mudah.
Kamu akan belajar untuk mengembangkan diri, menempatkan prioritas, dan fokus terhadap kesempatan yang terbuka di depan mata.
Berbekal keyakinan bahwa kamu mampu, kamu bisa meraih karir cemerlang dan kehidupan yang bahagia.
8. Menjadi Ciri Diri
Hanya mereka yang berwarna merah yang akan dipilih di lautan orang-orang berwarna hitam. Tujuan personal branding adalah pembeda antara kamu dengan pesaing yang menawarkan hal yang sama.
Mengapa klien harus memilih kamu? Nilai apa yang ada pada dirimu yang membuat kamu lebih unggul dibanding orang lain?
Semakin berbeda kamu dengan pesaing dalam artian positif, semakin mudah kamu memenangkan persaingan di pasar.
Atau jika kamu menawarkan jasa atau keahlian secara individu, kamu bisa menaikkan harga yang sesuai dengan brand yang sudah terbangun.
Cara Membangun Personal Branding
Setelah membaca mengenai tujuan personal branding, apakah kamu mulai tertarik untuk mulai membangun milikmu sendiri?
Sebagai awalan, tak heran bila kamu masih bingung ingin memulai dari mana. Oleh karena itu, yuk simak cara membangun personal branding yang dikutip dari Sprout Social berikut ini!
1. Kenali Keunikan dan Kelebihan Diri
Cara membangun personal branding yang pertama adalah kamu harus mengenali dirimu sendiri. Apa yang menjadi keunikan dan kelebihanmu, sehingga seseorang harus melihatm?
Ini berkaitan erat dengan tujuan personal branding yaitu menonjolkan keunggulan yang kamu miliki.
Luangkan waktu untuk memahami kekuatanmu dan fokuslah pada penyampaian kualitas-kualitas tersebut dalam personal branding milikmu.
Hal ini dapat membantu kamu tampak menonjol dan meninggalkan kesan yang mudah diingat oleh orang lain.
Tekankan keunikan diri dalam konten-konten yang dibuat saat merancang personal branding. Namun, tak cuma strategi content marketing, ingat untuk mengamalkan taktik ini secara offline pula.
Hal ini mencakup bagaimana kamu berperilaku di tempat kerja, memperlakukan orang-orang di sekitar, menangani krisis tertentu, dan bahkan tindakanmu ketika resign dari suatu pekerjaan.
2. Tentukan Bagaimana Kamu Ingin Dilihat
Cara membangun personal branding itu lebih dari sekadar menampilkan siapa dirimu saat ini, tapi juga soal reputasi di masa mendatang sesuai dengan tujuan hidup dan karirmu.
Selain memahami keterampilan dan kompetensi yang dimiliki saat ini, kamu juga perlu menilai kekuatan dan kelemahan yang berkaitan dengan industri atau karier apa pun yang ingin kamu tekuni.
Dengan cara membangun self-branding ini, kamu akan tahu area mana yang perlu diperbaiki sehingga Anda bisa berkembang secara profesional.
Memikirkan dan mencatat di mana kamu ingin berada dalam kurun waktu tertentu juga dapat membantumu menentukan langkah apa yang perlu diambil selama membangun personal branding.
3. Kenali Audiens
Menentukan target audiens itu penting dalam cara membangun personal branding. Kalau sedang mencari pekerjaan baru, recruiter di bidang yang kamu geluti termasuk ke dalam audiens yang menjadi target ini.
Menarget audiens tertentu bukan berarti kamu menciptakan batasan atau menutup pintu peluang karier.
Justru, inilah langkah yang membuat kamu memiliki peluang lebih besar untuk tampil di industri yang kompetitif.
Jadi, identifikasi siapa yang ingin kamu tuju, lalu gunakan karakteristik audiens tersebut untuk mengembangkan branding.
4. Memaksimalkan Media Sosial
Salah satu aspek paling penting dalam cara membangun personal branding adalah memastikan kehadiran dirimu secara online menarik bagi target audiens Anda.
Kalau ingin target audiens memahami siapa kamu dan mengapa mereka harus peduli dengan apa yang ingin kamu sampaikan, ceritakanlah kisah personal di media sosial.
Pertama-tama, gunakan platform media sosial di mana target audiens berada. Bukan berarti kamu hanya perlu memilih satu platform, tapi akan lebih baik jika kamu sangat selektif dalam hal ini.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan platform sosial media adalah jenis konten yang akan dibuat.
Sebagai contoh, Instagram adalah platform sosial media terbaik untuk konten visual. Sehingga, Instagram cocok bagi mereka yang berkecimpung di bidang makanan, seni, desain, dan fotografi.
5. Bangun Website Portofolio
Mengunggah konten di media sosial saja tidak cukup jika kamu ingin membangun kepercayaan target audiens. Makanya, web portofolio adalah komponen penting dalam membangun personal branding.
Nah, web portofolio ini harus dapat membuat target audiens segera memahami siapa kamu dan apa saja bantuan yang kamu tawarkan ke mereka. Mereka harus merasa bahwa mereka telah datang ke tempat yang tepat.
Jika kamu gagal dalam menunjukkan hal ini di website, pengunjung tidak akan tertarik dan langsung meninggalkan website milikmu begitu saja.
6. Bangun Networking
Networking adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam personal branding. Melalui networking, kamu bisa bertemu dengan teman, peluang kerja yang lebih baik, klien, investor, atau bahkan mentor baru.
Kamu bisa mulai melakukan networking dari internet. Biasanya, setiap bidang pekerjaan mempunyai komunitasnya masing-masing.
Di sini, orang-orang akan berbagi keahlian mereka, sehingga komunitas tersebut menjadi tempat yang dikunjungi mereka yang sedang butuh bantuan dan saran.
Dengan begitu, komunitas adalah tempat terbaik untuk membangun personal branding.
Jika bergabung dengan grup yang relevan dengan niche kamu dan secara konsisten memposting konten yang memiliki value bagi orang lain, kamu akan dikenal dan perlahan bisa membangun personal branding.
7. Konsisten
Konsistensi adalah kunci penting dalam cara membangun personal branding yang kuat.
Tetaplah konsisten saat menyampaikan pesan, berperilaku, dan berinteraksi dengan audiens.
Mempunyai kehadiran yang konsisten sangat penting untuk membangun hubungan dan kredibilitas dengan audiens.
Kamu tidak harus memposting di platform tertentu setiap hari, kok. Kamu dapat mengupload 2 postingan dan berkomentar di 3-5 postingan populer setiap minggunya.
Dengan begitu, kamu jadi dikenal dan diingat oleh orang-orang di dalam industri tersebut.
Tips Personal Branding di Media Sosial
Seperti dikatakan sebelumnya, personal branding saat ini dapat dibangun melalui sosial media.
Kamu dapat memanfaatkan sosial media dengan baik untuk membangun personal branding dan mencapai tujuanmu.
Berikut ini ada beberapa tips yang mungkin bisa kamu terapkan. Selamat mencoba!
1. Gunakan Nama yang Sama di Setiap Media Sosial
Ada baiknya kamu menggunakan nama asli dan sama di semua sosial media yang dimiliki. Selain nama asli, gunakan juga foto profil asli tidak menggunakan foto orang lain.
Ini dilakukan karena saat ini banyak orang yang akan melihat media sosial seseorang sebelum memutuskan apakan posisi yang ditawarkan tepat atau tidak tepat.
Hal ini juga akan memudahkan seseorang dalam menemukan kamu di media sosial.
2. Memperbaharui Profil Secara Berkala
Tips personal branding media sosial selanjutnya yang dapat diikuti adalah memperbaharui foto profil secara berkala.
Hindari selalu memasang profil yang sama selama beberapa tahun. Kamu juga perlu melakukan pembaharuan pada deskripsi dan biografi di sosial media.
Hal ini akan membantu orang lain mengetahui tahapan informasi mengenai dirimu yang paling ter-update.
3. Membuat Konten yang Bermanfaat
Selanjutnya, kamu dapat membuat konten-konten yang bermanfaat yang sesuai dengan passion.
Dengan memberikan konten yang bermanfaat bagi audiens, nantinya akan tercipta branding yang kuat dari audiens yang kamu miliki. Ini juga menjadi nilai penting saat orang lain melihat sosial media milikmu.
4. Meminta Rekomendasi dari Orang Sekitar
Kamu juga dapat meminta rekomendasi dari orang sekitar, seperti rekan kerja, teman, atasan di kantor, dan lainnya.
Dengan rekomendasi yang diberikan oleh orang lain pada dirimu, Ini akan memperkuat tujuan personal branding milikmu yaitu meningkatkan kredibilitas.
Tips Membangun Personal Branding di LinkedIn
Setelah sebelumnya media sosial, berikutnya adalah platform andalan para jobseeker yaitu Linkedin.
Sebenarnya, mengelola LinkedIn sama saja dengan media sosialmu lainnya. Lantas, apa yang menjadi pembeda? Ini dia penjelasannya, lengkap dengan tips membangu personal branding di platdform ini.
1. Melengkapi profil LinkedIn secara Maksimal
Melengkapi profil merupakan hal yang paling utama. Ada baiknya menambahkan foto profil LinkedIn dengan foto yang profesional.
Selanjutnya, isi semua data diri yang ada meskipun mungkin pengalaman yang kamu miliki belum dapat memenuhi seluruh aspek yang ditanyakan.
Sembari pelan-pelan mencari kegiatan yang dapat menunjang, nantinya pasti juga akan terisi. Jangan lupa, isi headline profil dengan posisi terakhir, misalnya mahasiswa semester 5 jurusan Manajemen Bisnis Universitas Y.
URL LinkedIn juga sebaiknya di-custom agar mempermudah orang lain apabila ingin mengakses akun milikmu. Semakin lengkap profil dirimu, maka semakin baik pula.
2. Membuat Konten yang Positif dan Berkaitan dengan Bisnis
Rutin mempublikasikan konten terutama yang berkaitan dengan bisnis merupakan salah satu cara yang tepat untuk dapat menggaet engagement yang luas. Usahakan konten yang kamu buat dapat menarik minat dari para pembaca.
Tunjukkan pula bahwa konten yang dihasilkan memiliki nilai lebih yang bisa membuat orang lain tertarik untuk mengunjungi akun LinkedIn milikmu.
3. Maksimalkan Fitur-fiturnya
LinkedIn menawarkan berbagai fitur yang bisa membantu kamu untuk membangun personal branding juga, seperti Live Video, Carousel Post, dan Reaction.
Melalui fitur-fitur tersebut, kamu bisa mencoba berinteraksi lebih dekat dengan pengguna LinkedIn lainnya. Misalnya, kamu memberikan komentar pada postingan orang lain atau memberikan reactions berupa stiker ekspresi.
Hal itu memang tampak sederhana, tetapi apabila rutin melakukannya kamu dapat meninggalkan kesan lebih bagi orang lain.
4. Bangun Koneksi dengan Para Expert
Tidak ada salahnya jika kamu memulai koneksi bahkan dengan tokoh yang sudah profesional atau perusahaan yang relevan dengan bidang pekerjaan yang akan kamu geluti.
Cobalah untuk bergabung dan berdiskusi bersama mereka.
Cari tahu sesuatu yang sekiranya dapat membuka percakapan kamu dengan tokoh tersebut yang tentunya masih berhubungan dengan dunia profesional. Alhasil, ini akan dapat lebih membantu mempermudah kelancaran diskusi kalian.
5. Cantumkan Website Portofolio Pada Profil
Membuat website untuk personal branding dapat membantu membangun kehadiran digital yang kuat.
Kamu bisa memilih platform website builder yang mudah digunakan seperti WordPress atau Wix atau bisa menggunakan jasa pembuatan website.
Pastikan desain situs web kamu mencerminkan pesan branding kamu dan mudah dinavigasi oleh pengunjung, serta buat konten yang informatif dan berkualitas tinggi.
Optimalkan situs web kamus untuk mesin pencari dengan teknik SEO, dan promosikan situs web kamu melalui media sosial, email, dan jaringan kamu.
Dengan melakukan beberapa langkah di atas, kamu dapat membuat situs web personal branding yang efektif dan memperkuat kehadiran digital.
Selanjutnya, jangan lupa sertakan website yang kamu buat di bagian info Linkedin.
Kesimpulan
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak tujuan personal branding dengan manfaat yang luar biasa.
Personal branding juga sangat penting lantaran dapat dijadikan pembeda dengan orang lain yang memiliki keahlian atau bisnis serupa dengan kamu. Untuk membangun personal branding, jadilah diri sendiri. Tak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk mendapatkan citra positif.
Ingat, setiap manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing. Kamu hanya perlu mengembangkan keterampilan dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki.
Personal branding tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi dan ketekunan. Melalui cara ini, kamu bisa menyempurnakan kemampuan yang dimiliki.
Pastikan juga untuk tetap fokus pada tujuan. Jangan lelah untuk terus mempelajari hal baru dan mendalami sesuatu yang sudah kamu kuasai.