Contoh riwayat pendidikan yang ditulis dengan baik di CV bisa jadi kunci untuk menarik perhatian HRD sesingkat mungkin. Meskipun sederhana, bagian ini sering kali jadi tolok ukur awal kesesuaian latar belakang pendidikan kandidat dengan posisi yang dibutuhkan.
Apalagi kalau kamu fresh graduate atau masih punya sedikit pengalaman kerja. Bagian ini bisa jadi penentu apakah kamu masuk shortlist atau tidak. Nah, kamu juga perlu tahu urutan, informasi yang harus dimasukkan, dan cara menyusunnya supaya rapi dan profesional. Yuk, simak artikel berikut ini!
Mengapa Riwayat Pendidikan Penting dalam CV?
1. Menunjukkan latar belakang akademik
Riwayat pendidikan dalam CV berfungsi sebagai penanda pembentukan pola pikir, disiplin, dan dasar-dasar keilmuanmu. Bagi HRD, bagian ini jadi semacam pemetaan untuk memahami latar belakang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Misalnya, kalau kamu melamar sebagai data analyst, tentu gelar di bidang matematika, statistika, atau teknik bisa jadi nilai plus. Dari riwayat pendidikan, rekruter bisa melihat institusi, bidang studi, hingga fokus pembelajaran yang kamu ambil.
Tujuannya mengetahui ketertarikan, komitmen, dan arah karier yang kamu bangun sejak dini. Bahkan, background pendidikan lintas bidang bisa dianggap kelebihan karena menunjukkan kemampuan adaptasi dan kemauan belajar yang tinggi.
2. Nilai plus untuk fresh graduate dan career switcher
Bagi kamu yang masih fresh graduate atau sedang beralih karier (career switch), riwayat pendidikan bisa jadi senjata utama untuk menunjukkan kemampuan, apalagi jika belum banyak pengalaman kerja yang bisa ditonjolkan.
Kalau baru lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi dan ingin masuk dunia digital marketing, kaitkan mata kuliah media planning, branding, atau public speaking sebagai skill yang mendukung peran baru incaranmu.
Lulus dengan nilai bagus, pernah dapat beasiswa, atau punya prestasi akademik tandanya kamu punya etos kerja yang baik sejak di bangku kuliah.
3. Screening kandidat jauh lebih cepat
Dari perspektif HRD, riwayat pendidikan juga membantu proses seleksi awal jadi lebih efisien. Terutama di perusahaan besar atau posisi yang kompetitif, CV biasanya hanya dibaca dalam waktu kurang dari 10 detik.
Informasi seperti nama institusi, jurusan, dan tahun kelulusan bisa langsung menyaring kandidat yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
Beberapa perusahaan bahkan punya standar minimum tertentu seperti gelar sarjana, jurusan spesifik, atau IPK minimum untuk mempersempit kandidat. Jangan anggap remeh format dan urutannya, ya!
4. Menampilkan kesesuaian profile dengan posisi yang dilamar
Riwayat pendidikan yang nyambung dengan job description bisa langsung membangun kesan bahwa kamu adalah kandidat yang dicari. Misalnya, kamu melamar sebagai HR Staff dan di CV tertulis kamu lulusan Psikologi dengan fokus industri & organisasi, HRD bisa paham bahwa kamu menguasai dasar-dasar SDM.
Kalau background pendidikanmu tidak terlalu relevan, kamu bisa tetap menyiasatinya dengan cara meng-highlight mata kuliah, proyek akhir, atau aktivitas kampus yang sejalan dengan posisi yang dituju.
5. Membangun kredibilitas profesional
Riwayat pendidikan membantu membentuk kesan profesional dan siap kerja. Dari data ini, perusahaan bisa melihat lama masa studi, keaktifan secara akademik atau organisasi, dan pencapaian tertentu yang mencerminkan karakter kerjamu.
Misalnya, kalau kamu menyelesaikan kuliah sambil bekerja, itu menunjukkan kamu punya manajemen waktu dan daya juang yang tinggi. Atau kalau kamu kuliah di bidang teknik tapi aktif di komunitas desain, ini bisa menunjukkan kamu punya soft skill yang luas.
Baca juga: 12 Contoh Pengalaman Organisasi dalam CV Lamaran Kerja
Cara Menulis Riwayat Pendidikan di CV

1. Susun secara reverse order
Mulailah dengan menuliskan pendidikan terakhir atau yang paling baru, kemudian turunkan ke jenjang sebelumnya. Urutan seperti ini memudahkan recruiter untuk melihat pencapaian akademik terkini yang biasanya lebih cocok dengan kemampuanmu saat ini.
Dengan menyusun riwayat pendidikan secara reverse chronological, pembaca langsung menangkap informasi penting seperti program studi dan institusi pendidikan yang baru saja kamu jalani.
2. Cantumkan nama institusi pendidikan
Tuliskan nama institusi pendidikan dengan jelas dan lengkap, misalnya “Universitas Indonesia” atau “Institut Teknologi Bandung”. Nama institusi yang lengkap mengandung kesan formal dan memudahkan recruiter dalam melakukan verifikasi.
Pastikan juga kamu menggunakan ejaan yang baku dan konsisten. Hindari singkatan yang tidak umum, kecuali jika memang sudah familiar, agar tidak membingungkan pembaca yang mungkin awam dengan singkatan tersebut.
3. Sebutkan program studi dan gelar yang diperoleh
Jelaskan jurusan atau program studi yang kamu ambil beserta gelar yang diperoleh, seperti “S1 Ilmu Komunikasi” atau “S2 Manajemen Bisnis”. Informasi ini sangat bakal menunjukkan spesialisasi dan bidang keahlian yang kamu miliki.
Penulisan gelar yang jelas membantu perusahaan menilai latar belakang akademismu sesuai dengan kualifikasi posisi. Gunakan format yang konsisten untuk setiap entry supaya terlihat terstruktur dengan baik.
4. Tuliskan tahun masuk dan tahun lulus
Cantumkan periode studi secara jelas, misalnya “2018 – 2022”. Informasi ini menunjukkan durasi pendidikan dan memberikan gambaran tentang seberapa lama kamu menempuh pendidikan di institusi tersebut.
Jika kamu masih menempuh pendidikan, gunakan keterangan seperti “sedang berjalan” atau “masih studi” di bagian tahun kelulusan. Status pendidikan kamu saat ini akan dimengerti dan menyesuaikannya dengan kebutuhan posisi yang ditawarkan.
5. Sertakan IPK jika mencapai standar memuaskan
Jika IPK kamu cukup tinggi atau sesuai dengan persyaratan lowongan, cantumkan angka IPK secara jelas (misalnya, IPK: 3.75/4.00).
Namun, jika IPK kamu belum mencapai standar yang tinggi, kamu juga bisa memilih untuk tidak mencantumkannya kecuali secara eksplisit diminta. Fokuslah pada penggabungan pencapaian akademik lainnya agar tetap menggambarkan kualitas dan dedikasimu selama menempuh studi.
6. Tambahkan informasi tentang proyek, skripsi, dan TA
Jika kamu memiliki proyek akhir, skripsi, atau tugas akhir yang relevan dengan posisi yang dilamar, masukkan informasi singkat mengenai topik atau hasilnya. Ini memberikan nilai tambah karena menunjukkan kemampuan riset dan penerapan keilmuan di lapangan.
Penulisan ini juga bisa menunjukkan keunggulan spesifik yang kamu bangun selama perkuliahan, seperti inovasi, kreativitas, atau keahlian teknis. Pastikan informasi yang diberikan singkat, padat, namun mampu menggambarkan nilai dari proyek tersebut.
7. Cantumkan prestasi akademik
Jika kamu mendapatkan penghargaan seperti beasiswa, predikat cum laude, atau pernah menjadi perwakilan kampus di kompetisi nasional, sebutkan prestasi ini di bagian riwayat pendidikan.
Masukkan kegiatan yang menunjukkan kepemimpinan atau dedikasi, seperti keanggotaan di organisasi kampus. Namun, pastikan hanya mencantumkan yang benar-benar relevan untuk menjaga agar bagian ini tetap to the point.
8. Sertakan ekstrakurikuler dan organisasi
Bagi kamu yang masih fresh graduate atau memiliki pengalaman organisasi di bangku kuliah, cantumkan kegiatan ekstrakurikuler yang relevan. Kegiatan seperti ini menunjukkan soft skill seperti kerja tim, kepemimpinan, dan manajemen waktu.
Meski tidak wajib, menambahkan informasi ini memberikan gambaran lengkap tentang kepribadian dan inisiatif kamu di luar akademik. Pilih saja kegiatan yang mendukung kualifikasi atau karakter yang dicari oleh perusahaan.
9. Hindari informasi yang tidak sesuai
Fokuskan informasi yang dicantumkan pada pendidikan yang menunjang kualifikasi posisi yang dilamar. Hindari menuliskan riwayat pendidikan jenjang SD, SMP, atau bahkan SMA jika kamu sudah memiliki pendidikan tinggi.
Demikian pula, informasi seperti nilai rapor atau data personal yang tidak relevan sebaiknya dihilangkan. Hal ini membuat CV kamu terlihat lebih clean dan memudahkan perekrut dalam menilai poin-poin utama dari latar belakang pendidikan kamu.
10. Gunakan format rapi dan konsisten
Pastikan setiap entri ditulis dengan format yang seragam dalam hal tipografi, spasi, dan tata letak. Konsistensi format tidak hanya membuat CV terlihat profesional, tetapi juga memudahkan pembaca untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dalam waktu singkat.
Gunakan bullet point atau garis pemisah bila perlu, dan pastikan semua informasi tersusun secara logis. Kamu juga bisa memanfaatkan template CV yang telah teruji ATS-friendly agar CV-mu tidak hanya menarik secara visual tetapi juga dapat terbaca dengan baik oleh software rekrutmen.
Baca juga: 25+ Contoh Deskripsi Diri di CV: Tips dan Cara Membuatnya
Contoh Penulisan Riwayat Pendidikan di CV
1. Contoh Riwayat Pendidikan untuk Fresh Graduate (S1)
S1 Ilmu Komunikasi
Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta
IPK: 3.72/4.00
2019 – 2023
• Konsentrasi: Komunikasi Pemasaran
• Final project: Strategi Branding Produk Lokal UMKM di Era Digital
• Ketua Divisi Kreatif BEM Fisipol 2022
2. Contoh Riwayat Pendidikan untuk Mahasiswa Aktif (Masih Kuliah)
S1 Teknik Informatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – Surabaya
Sedang menempuh, Semester 6
2021 – Sekarang
• IPK Sementara: 3.85/4.00
• Asisten Praktikum Pemrograman Dasar
• Final project (on-going): Rancang Bangun Aplikasi Smart Waste Management
3. Contoh Riwayat Pendidikan untuk Lulusan SMK/SMA (Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Kuliah)
SMA Negeri 8 Jakarta
Jurusan: Ilmu Pengetahuan Sosial
2018 – 2021
• Nilai Rata-rata UN: 89,6
• Ketua OSIS 2020–2021
• Juara 1 Lomba Debat Bahasa Indonesia Tingkat Kota
4. Contoh Riwayat Pendidikan untuk Profesional dengan Pengalaman Kerja
S2 Manajemen Strategis
Universitas Indonesia – Depok
2018 – 2020
• IPK: 3.88/4.00
• Fokus: Manajemen Perubahan dan Kepemimpinan
• Thesis: “Transformasi Budaya Kerja di Era Digital”
S1 Teknik Industri
Universitas Trisakti – Jakarta
2012 – 2016
5. Contoh untuk Pelamar dengan Pendidikan Non-Formal Tambahan
S1 Desain Komunikasi Visual
Universitas Pelita Harapan – Tangerang
2016 – 2020
Sertifikasi Tambahan:
• UI/UX Design Bootcamp – Hacktiv8 (2023)
• Adobe Certified Professional – Visual Design using Adobe Photoshop (2022)
Baca juga: Cara Tepat Mengirim CV Lewat Email, Supaya Dilirik HRD
Tips Menulis Riwayat Pendidikan di CV

Format harus konsisten
CV adalah cerminan profesionalisme kamu. Format yang tidak konsisten seperti menggunakan bullet point di satu bagian dan paragraf di bagian lain, atau menyusun tahun lulus di posisi berbeda antar entri, bisa membuat recruiter berpikir kamu tidak detail-oriented.
Urutkan dari yang terbaru
Hindari menyusun pendidikan dari SD ke atas. Mulailah dari S1 (jika kamu fresh graduate), atau S2 (jika kamu sudah melanjutkan). Ini membuat alur informasi jadi lebih logis dan efisien.
Tahun masuk dan lulus membantu recruiter membaca timeline kehidupanmu. Tanpa ini, bisa muncul kesan kamu mencoba menyembunyikan sesuatu. Untuk mahasiswa aktif, cantumkan: “2021–sekarang” atau “Sedang menempuh semester 6.”
Bahkan untuk posisi entry level, tahun pendidikan juga menunjukkan apakah kamu siap kerja, sedang cuti kuliah, atau perlu waktu untuk menyelesaikan studi.
Gunakan bahasa padat dan jelas
Gunakan kalimat pendek dan informatif. Hindari jargon berlebihan atau gaya bahasa kasual yang terlalu santai. CV adalah dokumen profesional, jadi tetap jaga tone-nya meski kamu ingin tampil personal.
Hindari contoh seperti: “Aku kuliah di jurusan akuntansi karena emang suka ngitung.”
Gunakan: “S1 Akuntansi – Universitas Padjadjaran (2018–2022), IPK 3.75/4.00”
Jangan asal copy paste tanpa persetujuan
Banyak pelamar mengambil data langsung dari transkrip atau laman kampus tanpa proofreading. Padahal, CV harus menunjukkan pengalaman praktik dan penerapan ilmu secara nyata. Ubah dan sesuaikan narasinya agar lebih kredibel.
Misalnya kamu apply sebagai content creator, tambahkan proyek kampus atau tugas akhir yang ada unsur penulisan, branding, atau komunikasi kreatif.
Gunakan template CV yang bersih dan ATS-Friendly
ATS (Applicant Tracking System) adalah software penyaring CV yang digunakan banyak perusahaan. Gunakan template sederhana dengan jenis font standar (Arial, Calibri, Helvetica), hindari tabel kompleks atau gambar.
Jangan pakai template CV yang terlalu artistik untuk posisi profesional seperti HR atau Finance. Tapi kalau melamar di bidang kreatif, kamu boleh gunakan elemen design, selama tetap readable.
Kesimpulan
Dari rangkuman dan contoh riwayat pendidikan di atas, tentu kamu mulai menyadari pentingnya attachment di CV. Kamu akan dinilai lebih profesional dan siap bekerja di lingkungan baru.
Supaya makin siap menghadapi persiapan lewat CV atau portofolio, gabung ke program sertifikasi profesi dari Belajarlagi sekarang juga! Siapkan diri untuk jadi profesional di bidang yang sesuai dengan minat dan jurusan karier impian. Yuk, daftarkan diri sekarang juga!